"), auto;} Polesan Selai Kacang: Stevano dan Alyssa #2
Selai Kacang tak akan pernah terasa nikmat sebelum kita menikmati Selai Kacang tersebut!

Jumat, 26 Agustus 2011

Stevano dan Alyssa #2


Haloaaaa akuu datang ;) tetap dengan Stevano dan Alyssa milikku *hikhik* maaf gabisa di tag, soalnya ini post di hp, nanti kalo on Pc pasti di tag kok :) monggo dibaca~ maaf kalo jelek!

****

Stevano dan Alyssa #2

“heh kurang a........” ucapan Rio terputus karena ada suara lain yang bersumber dari..

“ehem! Mario, murid baru, apa hak kalian membuat keributan di depan ruangan saya?”

Lalu Rio dan Ify langsung memasang muka cemas. “ikut saya ke ruangan!”

“ah lo sih kak!”

“lo yg mulai!”

“MASUK!”

“heh nih kertas lo!” ucap Rio sambil memberikan kertas yang milik Ify tadi, Ify sejenak melihat isi kertas itu. ‘hm, X.2’ batin Ify sambil membaca kelas yang akan jadi kelasnya.


Lalu Ify dan Rio langsung masuk ke ruangan, pasrah atas apapun yg terjadi dengan mereka -,-

@ ruangan kepsek

Ify dan Rio sedang diintrogasi.

“kenapa kalian bisa bisanya membuat keributan di depan ruangan saya?” tanya Pak kepsek dengan suara beratnya.

“dia pak yang nabrak saya..” jawab Ify sambil menunjuk Rio

“heh apaan lo? Lo yang nabrak gue, ya. Eh pak dia pak yang nabrak saya. Udah tau saya lagi jalan, eh tetep aja dia jalan.” Kata Rio membela dirinya

“heh apaan sih Lo! Lo ya yang nabrak gue! Gausah ngeles ya! Kalo salah ya salah aja bisa?”

“pala lo dangdutan hah! Lo yang galiat liat kalo jalan, jelek aja belagu!”

“heh? Lo yang jelek!”

“lo!”

“lo!”

“lo!”

“lo!”

“lo!”

“lo!”

“lo!”

“STOP!” tiba tiba suara yang di keluarkan oleh pak kepsek membuat dua suara keributan itu menjadi keheningan.

“berani berani nya kalian membuat keributan lagi, apalagi di depan saya!”

“maaf pak..” ucap Rio dan Ify bersamaan.

“hm! Sepertinya kalian harus saya kasih hukuman!”

“yah pak jangan dong!” rengek Rio

“apa hak kamu melarang saya?”

Rio dan Ify terdiam. “sekarang, kalian saya tugaskan, bersihkan Kandang Binatang milik sekolah kita!”

Rio berdetak, Ify masih bengong, karena dia belum tau jelas tentang sekolah ini. “Kandang binatang di halaman belakang sekolah itu, pak?” tanya Rio dengan muka pasrah

“ya! Betul! Istirahat nanti, bersihkan!”

Rio dan Ify masih berdiam di tempat. Mereka masih bengong atas apa hukuman mereka, terlebih lagi Rio, Rio sudah tau pasti mengenai kandang binatang binatang di halam belakang sekolah itu, yang terkenal, ‘menjijikkan’

“hei kalian kenapa lagi disini? Ayo keluar! Ingat hukuman kalian!” Ify dan Rio langsung kaget dan keluar.

  ***

“ah gimana nasib gue? Ngbersihin kandang binatang? Yatuhan apa salahku -_-“ Rio ngomel ngomel sendiri

“yaelah emang kenapa sih? Keadaan kandang binatang nya emang gimana sih? Sampe lo sejijik itu?”

“liat aja nanti pas istirahat!” ucap Rio dan langsung melangkahkan kakinya untuk segera ke kelasnya.

“eh kak Rio!” panggil Ify

Rio berbalik “kenapa lagi?”

“ini gue kemana?”

“ke kantor guru sana! Cari nama bu Winda!”

“eh kak!”

“ihhh kenapa lagii?”

“kantor guru dimana? Hehe.”

“yatuhaaaan! Ntar keluar dari sini, lo belok kiri, cari aja nanti ada tulisan di depannya ‘teacher’s Room’ apa lagi?”

“eh engga udah! makasih yah!” kata Ify sambil tersenyum kecil.

‘kenapa Ify cantik banget yah kalo senyum..’ batin Rio

“eh fy ntar gue ke kelas lo, ya!”

Ify hanya mengangguk.

  ***

“heh Yo tuh cewek tadi siapa? Kayak klop banget gitu sama lo! Haha.” Baru saja Rio memasuki kelasnya, Rio sudah ditimpuk oleh pertanyaan pertanyaan temannya.

“idih? Klop? Pala lo tuh klop! Orang cewe nyebelin gitu!” bantah Rio

“nyebelin apa nyebelin Yo?” Kata Gabriel sambil senyum senyum gaje ke Rio

“idih kayak mupeng tuh muka lo!”

“eh Yo cewe nya Cantik ngga? Cantik ngga?” Cakka ikutan nimbrung.

“heh Cak.....” ucapan Rio terputus gara gara Cakka sudah mendahului omongan Rio

“ah paling cantikan Agni, kan Agni Cuma satu di hatiku, wekek.”

“terserah lo deh Cak! Yang penting lo ngga gila deh gara gara Agni!”

Mereka lah CRAG, orang orang yang populer di sekolah mereka, hampir tiap orang tau dengan mereka, grup yang terdiri dari 4 sahabat, yang terdiri dari Rio, Cakka, Gabriel, dan Alvin. Mereka mempunyai karakter masing masing. Biarpun mereka mempunyai karakter yang berbeda, tapi mereka tetap satu, tak pernah memiliki selisih antar mereka.

“bagaimana bisa aku tak gila jika aku dengan Agni!!!!”

“lo ngarepin Agni mulu Cak, dia juga belum tentu suka sama lo! HAHAHA!!” ejek Alvin diiringi tawa mereka –Alvin,Rio, Gabriel- semetara Cakka ngambek.

“by the way, lo pada nanti temenin gue ke taman belakang ya pas istirahat?”

“eh? Ga ga ga! Gue mau ngapelin Agni!”

“yelah Cak! Plis sekali aja, ya?”

“emang mau ngapain Yo?” gabriel mulai Angkat bicara

“mau ngupil! Ya mau ngebersihin kandang binatang!” sontak Alvin, Gabriel dan Cakka langsung ogahan (?)

“eh? Ngga! Nanti aura kegantengan gue berkurang!” ucap Cakka narsis (perasaan emang ganteng ya? #plak!)

“ye! Lo mah dimana mana nyangkutin kata kata ‘ganteng’ mulu, heh! Ayolah plis yaa..” mohon Rio kayak malain kundang mau pamit sama bundo nyo (?)

“iyadeh iyadeh. Kita kan setia.” Ucap Cakka sambil ngerapiin rambutnya yang berantakan karena belum dia sisir --!

“setia! Lu pikir pacaran setia!”

“iyadong gue kan pacar lo Yo, haha..”

“ampuun mamaaah apa salah anakmuuh”

“ga bilang gue ganteng, Yo!”

“ganteng? Ganteng? Ganteng? Ganteng? Serius lo? Ah masa sih? Lo ganteng? Gantengan gue kaliyaa!”

“gue yang ganteng!”

“gue lebih ganteng!”

“lo item deh!”

“lo kanker kulit!”

“lo kulit korengan.”

“lo panuan!”

“lo kudisan!”

“lo cemotan!”

“lo borokan!”

“lo...”

“lo...”

“lo...”

“STOOOOOP! Kayak laki bini deh lo bedua! Haha..” ujar Alvin dan Gabriel diiringi ketawa ngakak mereka, sementara Cakka dan Rio manyun.

   ***

 @ kelas X2

“anak-anak, pada pagi hari ini, saya akan menjelaskan tentang...” ucapan bu Ira terputus karena ada suara ketukan pintu.

“tok..tok..tok..permisi bu Ira..” nampak di pintu sana terdapat bu Winda yang sedang berdiri di temani dengan murid baru nya, yang tak lain adalah Ify.

“Oh, ada apa Bu Winda?” tanya bu Ira sambil berjalan mendekati bu Winda

“ini ada murid baru pindahan dari Filipina bu,”

“oh ya sudah silahkan..” ucap bu Ira diiringi dengan senyumnya, memang di sekolah ‘Citra Bangsa’ , bu Ira dikenal baik dengan murid-muridnya.

Bu Ira, bu Winda, serta Ify memasuki kelas tersebut. “baiklah anak anak, maaf waktu belajar kalian saya ambil sebentar, ini saya mau memperkenalkan teman baru kalian..silahkan perkenalkan diri kamu.” suruh bu Winda kepada Ify.

Ify mengangguk “baiklah teman teman, selamat pagi, nama saya Alyssa Saufika Umari,  tapi biasa di panggil Ify, saya pindahan dari Filipina, rumah saya sekarang di Jl. Cendrawasih 12B komplek Kedamaian, saya kira, perkenalan saya cukup.” Jelas Ify dengan nada suara yang tegas. Setelah mendengar perkenalan Ify, berbagai raut wajah ditunjukkan oleh murid-murid di kelas tersebut. Yang cowo cowo sepertinya matanya sudah jelalatan, mungkin di fikiran mereka ‘ini dia incaran baru kita’. Sementara murid perempuan menunjukkan berbagai raut wajah, ada yang senang, ada juga yang iri.

Ify mengedarkan pandangannya ke pelosok (?) kelas, dilihatnya ‘Sivia’ ucap Ify dalam hati sambil tersenyum ke arah Sivia.

“baiklah! Sekarang kamu boleh duduk, itu bisa disebelah Dea, Zahra bisa kamu pindah ke sebelah Sivia?” suruh bu Winda yang sungguh! Mengagetkan seisi kelas, setau mereka, Sivia itu tidak akur dengan Dea dan Zahra. Karena Dea dan Zahra itu terkenal (maaf) centil.

Dea langsung protes “Eh ngga bu gabisa! Pokoknya Zahra tetep di sebelah gue..” protes Dea yang diiringi dengan anggukan Zahra.

“hm! Dea!” tiba-tiba Sivia mengangkat tangannya “bu, Ify bisa duduk di sebelah aja bu, saya juga udah kenal kok sama Ify.” Ujar Sivia diiringi dengan senyumnya.

“oh yasudah! Silahkan duduk! Bu Ira, saya permisi..” kata bu Winda yang telah bersiap siap untuk melangkahkan kaiknya keluar kelas X2.

“eh Shil, Ag..kenalin ini Ify,” bisik Sivia kepada Shilla dan Agni (dua sahabatnya) sambil menoleh ke belakang, ya kebetulan Shilla dan Agni duduk di belakang Sivia dan Ify

“Oh iya fy, kenalin gue Shilla..”

“Ify..”

“gue Agni..”

“Ify..”

 Terlintas muka Zahra dan Dea yang sinis menatap Ify. Mereka tampaknya tidak setuju jika Ify bergabung dengan Shilla, Agni dan Sivia.

“hm! Bisa pelajaran dilanjutkan?” tanya bu Ira yang melihat suasana kelas yang riuh, riuh karena murid murid yang ingin berkenalan dengan Ify.

Para murid itu langsung berhenti dan menghadap ke bu Ira kembali “iya bu..”

  ***

Istirahat..

Seperti yang dikatakan Rio pada Ify tadi pagi, bahwa Rio ingin menemui Ify di kelasnya. Sementara Cakka, Alvin, dan Gabriel yang bingung Cuma bisa ngikutin Rio kemanapun kaki Rio ingin melangkah sesuka hatinya (?)

“Yo, kita mau kemana sih? Perasaan ini kita bukan arah ke taman belakang deh, ini kan arah ke gedung kelas 1, ahelah lo dapet gebetan baru yaa anak kelas 1? Atau mungkin si Ify? Wuah baru ketemu aja udah jadian! Lain deh yang laku keras!” cerocos Iel dan disambut dengan toyoran Rio.

“udah deh ah jangan bacot! Ikutin gue aja!”

   ***

Sesampainya di kelas Ify, CRAG langsung didatengin sama fans fans mereka yang datang bagaikan Zombie yang ingin membunuh mangsanya.

“yo! Lo ngajakin kita kesini sama aja ketemu Zombie tau!” bisik Alvin. Mereka ngerasa resah karena merasa dikerubutin fans ngga jelas ini! Tapi kecuali Cakka, bahkan dia seneng banyak cewe cewe yang ngedatengin dia, bahkan dia ngajakin tuh cewe cewe ngobrol! Ampun deh!

“udah kalian tunggu sini bentar ya, gue mau masuk..mau jemput si Ify,” kata Rio.

Rio pun memasuki kelas X2 tersebut, hanya berselang beberapa menit, Streeeeeeeeeeeet seluruh pasang mata mengarah padanya. “fy, ayok ngelaksanain hukuman!” kata Rio santai sambil nyuil Ify.

Ify langsung noleh ke arah Rio “OHMAYGOOSSH LUPA GUE! HAYOK HAYOK!” teriak Ify sambil narik tangan Rio. Dea yang negliat kejadian itu Cuma bisa masang muka sinis. Sementara Shilla, Agni, dan Sivia yang ngeliat Ify langsung ngikutin langkah kaki Ify kemanapun kaki Ify melangkah (lagi?).

  ***

Tak heran saja, saat Ify menarik tangan Rio tadi, hampir seluruh murid menaruh rasa iri padanya. Bagaimana mungkin? Seorang-murid-baru-bisa-memegang-tangan-Rio-yang-menjabat-sebagai-ketua Osis?  Tapi sepertinya Rio dan Ify menganggap itu enteng! Tidak masalah! Yang penting mereka harus melaksanakan hukuman mereka.

“kak, ah gila nih! Bau banget! Hueeeeeeks!” kata Ify jijik sambil ngambilin kotoran burung merpati yang ada di taman belakang itu.

“ye gue bilang juga apa. Ini nih tempat yang paling gue takut di sekolah ini.” Ucap Rio yang sedang menyapu area sekitar lapangan tersebut.

“lo sih kak, pake acara numbur numbur gue segala! Kalo naksir teh bilang aja! Nanti kalo lo nembak bakal gue jadiin rekor muri deh!”

“ye emang ada numbur tersengaja? Gue tuh buru buru tau!”

“buru buru? Ngapain lo? Dikejer setan?”

“iya! lo setannya! Setan paling serem!”

“ih lo enak aja bilang gue setan! Cantik cantik gini dibilang setan!”

“cantik? Hoeks!”

“hah? Lo kenapa kak? Lo mual? Aduh ngidam ya lo? Siapa ayah dari bayi dalam kandunganmu itu kak? Aduh ah lo hamil di luar nikah deh kak Rio! Hahahaha..” ejek Ify diiringi dengan tertawaannya.

Rio menyetop aktivitas menyapunya, “heh! Lo fikir gue apaan? Gue cowok! Ah dasar deh yang cungkring!”

“halo? Gasalah denger? Bukannya lo yang cungkring? Gue mah langsing ini! Tau deh lo ngga ngerti sama kecantikan wanita!”

“yaiyalah gue cowok mana ngerti gue kecantikan wanita, lo fikir gue bencong salon apa.”

“iya, hahahhahahahaha..”

“dasar tukang gunting rambut!”

“ye! Tukang creambath!”

“tukang bonding!”

“tukang smoothing!”

“tukang keriting!”

“tukang lurus!”

“tukang bengkok!”

“tukang skoliosis!”

“tukang kifosis!”

“tukang lordosis!”

“tulang kali -,-“

“oh iya! ah lo mah ngga gahol!”

“biarin!”

“kurus!”

“behel!”

“gigi gede!”

“pesek!”

“tirus!”

“cantik!”

“ganteng!”

“muntah!”

“ngidam!”

Lah lah lah ini Rio sama Ify kenapa teh? Kok berantemnya nyambung nyambung kata? –“


Ify dan Rio sepertinya begitu terlarut dengan beranteman mereka, sampai sampai tugas yang diberikan pak kepsek tadi tidak mereka lakukan (ehm! Setengahnya!). terlihat di pinggir lapangan Gabriel-Cakka-Alvin Vs Shilla-Agni-Sivia sedang melakukan duel! Tapi mungkin cara Cakka sedikit berbeda! Ia malah pedekatek sama Agni.

“eh eh eh kok kita bisa bisa nya ya ketemu sama nih grup gajelas?” ujar Sivia sambil melirik lirik ke CAG *without Rio :p hehe*

Alvin yang mendengar kata kata Sivia tersebut langsung naik jantung (?) “heh? Lo bilang apaan? Bilang grup kita gajelas? Gasalah nih? Ngerasa ngga lo?”

Shilla ikut-kutan duel “idiiiih kakak kakak kelasku yang bawelnya minta ampun ini kok bisa jadi populer ya di sekolah? Aneh deh!”

“ih kalian aja yang matanya kurang jelas! Masa cakep cakep gini dibilang grup ngga jelas! Huh -_-“ Gabriel ikut-ikutan.

“fyuh! Aduh tolong ya kayanya tuh cewecewe kelas satu yang Cuantikkss cuantikks itu perlu dikasih kacamata minus25 deh biar penglihatan mereka itu jadi normal! Masa kalian dibilang cowok keren? Ihh gabanget ya!”  Agni pun memfollow (?)

“aduh Agni! Anak anak yang ngefans sama kita itu emang cantik cantik! Ngga kaya kalian! Kita ganteng? WUIH NYADARR!! Eh salah ya! Kalian emang ngga cantik, tapi lo itu Ag! Lo! Lo itu sangaaaaaaat mempesona!” cakka nyela ngga nyela nih gombal -_-

“heh? Maksud lo? Ini lagi berantem! Masih sempet sempetnya lo ngegombal! Nih makan sepatu gue!” ucap Agni sambil bersiap siap melepas sepatu nya.

“eh ngga ngga! Ampun yayang agni, yayang Cakka ngga sengaja!” kata Cakka yang langsung disambut dengan toyoran Alvin dan Gabriel.

“heh apaan sih lo panggil yayang-yayang-an, lo fikir gue layangan!” kesal Agni. Padahal penulis yakin banget tuh, pasti Agni seneng dibilang cantik, apalagi dipanggil yayang. Haha

“iya memang kamu layangan, layangan dalam hatiku yang selalu terbang melayang di hati dan fikiranku.” Kata Cakka sok puitis, hm! Setengah gombal setengah puitis :p

“lo kayak layangan juga Cak di hati gue, layangan yang pengen gue tonjok sama gue robek robek!” Ucap Agni kesal, hemmmm, kesal di mulut, senang dihati, ecieeee ;;) wkwk

“ampun yayaaang Agni, yayang Cakka khilaf..” Huek! Lagi lagi.

“heh kak Cakka, sekali lagi lo bilang gitu, gue jadiin onde-onde lo!”

Cakka terdiam, kayanya dia bener bener takut dijadiin onde-onde sama Agni. Eh tapi otak Cakka kemana sih? Emang orang bisa gitu dijadiin onde-onde? Kan onde-onde dari sagu ya? Lah? Ah audeh galau~ haha

   ****

“kak! Ini gimana! Kita belom selese, padahal jam istirahat udah lewat satu jam! Uuh lewat deh kimiakuu huhuu..” ucap Ify sambil ngebanting sapu nya.

“ye kalo ini belom selese mau gimana lagi dodoll! Yaampun kimia aja lo rindu-in! Mending ngerinduin gue lah!” ucap Rio dengan narsisnya.

“cuih! Fuih! Muntah 5 tahun 5 malam!”

“lo juga yang muntah bukan gue!”

“kan lo yang bikin gue muntah kak!”

“ngapain lo mau!”

“ya gue ngga mau! Efek nya aja yang bikin gue muntah!”

“efek apaan?”

“efek beranteman kalian berdua! Bikin telinga saya jadi kuping gajah!” sahut seseorang, suara itu bukan bersumber dari Rio, bukan juga dari Ify, Rio dan Ify melihat ke arah belakang mereka.

“Kyaaa! Bersih bersih!” kaget Rio dan Ify sambil melanjutkan hukuman mereka kembali. Taukah anda apa yang membuat mereka rajin seperti itu? ya! Pak Kepsek adalah seoarng pejuang yang dikirim dari kayangan untuk menghentikan perkelahian dua anak manusia ini ?*ribet banget helaaaa*

“kalian ini! Cepat lanjutkan! Awas saja kalau saya kesini lagi, pekerjaan kalian belum selesai. Saya akan menghukum kalian makan Mie Ayam.” Kata pak pesek, eh salah maksudnya pak kepsek sembarangan

“loh kok makan Mie Ayam sih pak?”

“lahiya toh! Makan mie ayam bertiga dengan Ayam!”

Lantas saja, tanpa disuruh, mereka langsung mual mual. Kalian tau kenapa? Karena bau ketek pak Kepsek!

   ***

@ kamar Ify.

Ia lega karena tadi tugasnya dengan Rio dapat selesai, kalau tidak. Bayangkan! Seorang Alyssa Saufika Umari dan Mario Stevano Aditya haling makan bersama Ayam! Fyuh! Akan penulis abadikan!

Drrt Drtt—

Tiba tiba saat mata Ify sangat amat ingin terpejam, iPhone nya bergetar.

“AAAArghh! Siapa sih sms gue malem malem gini! Gatau orang mau tidur apa azzz..” kata Ify sambil ogah-ogahan ngambil iPhone nya yang ada di atas meja kecilnya.

From: 082180xxxxxxx

Fy, ini gue Rio!

---------

Ify berdetak, Rio? Darimana Rio tau nomor handphone nya?

To : 082180xxxxxxx

Heh? Ngapain lo sms gue? Gatau gue mau tidur, yaa! Dapet nomor gue darimana lo? Heh penguntil!

------

Tak lama terdapat balasan dari Rio..

From: 082180xxxxxxx

Ye! Lo mah ngga di sekolah ngga di sms nyolot aja kerjaannya! Gini gue mau ngasih tau kalo besok lo disuruh dateng cepet sama bu Winda!

------

To: 082180xxxxxxx

Heh terserah gue ya! Lah mau ngapaeeen seeeh? Males banget gue!

-----

From: 082180xxxxxxx

-_______- lo tuh mau didata dodool!

------

To: kak Rio sedeng

Kalo gue dateng telat gimana?

----

From: kak Rio sedeng

Gatau! Gue cium lo besok!

------

To: kak Rio

Ye! Mesum banget nih otak orang! Iyaiyaaah gue dateng cepet!

----

From: kak Rio

Yaudah bagus!

____

Setelah itu penulis dapati kalau Ify sudah terlelap tidur. Sepertinya Ify emang rajanya tidur, yaudahlah Ify jangan diganggu. Nanti Rio marah kalau Ify-nya kita ganggu *ups! Wkwk

  ***

“hosh..hosh..hosh..” Ify berlari menyusuri koridor koridor sekolahnya. Ia sesekali melirik jam di tangannya.

‘6.15’ ucap Ify dalam hati. Akhirnya, setelah Ify berjuang menelusuri koridor koridor sekolah yang indah nan panjang ini, Ify pun sampai di ruangan guru.

“selamat pagi bu Win.....” ucapan Ify terputus ketika ia melihat ruangan guru itu sepi, hanya terdapat 2 guru disana.

“loh cari bu Winda, ya?” tanya salah satu guru, hm! Aku kenal dia! Dia bu Ira.

“hm, iya bu Ira, bu Winda nya belum dateng?” tanya Ify sesopan mungkin.

“loh kamu ngga tau? Bukannya bu Winda sedang di luar kota? Baru saja semalam!”

‘WHAT’S HAPPENING TODAAAAAAY?!!!!! WATDEPAK!’ kata Ify dalam hati.

“hah? Bukannya saya mau di data?” tanya Ify sambil memasang raut muka kesal.

“loh iya memang, tapi kayanya ngga jadi deh, mungkin diundur..”

‘WATDEHEL WATDEBEHEL!’

   ***

Udah deh kayanya, tangan penulis pegel begetek~

makasih udah mau baca ;)



1 komentar: