"), auto;} Polesan Selai Kacang: Agustus 2011
Selai Kacang tak akan pernah terasa nikmat sebelum kita menikmati Selai Kacang tersebut!

Jumat, 26 Agustus 2011

Stevano dan Alyssa #2


Haloaaaa akuu datang ;) tetap dengan Stevano dan Alyssa milikku *hikhik* maaf gabisa di tag, soalnya ini post di hp, nanti kalo on Pc pasti di tag kok :) monggo dibaca~ maaf kalo jelek!

****

Stevano dan Alyssa #2

“heh kurang a........” ucapan Rio terputus karena ada suara lain yang bersumber dari..

“ehem! Mario, murid baru, apa hak kalian membuat keributan di depan ruangan saya?”

Lalu Rio dan Ify langsung memasang muka cemas. “ikut saya ke ruangan!”

“ah lo sih kak!”

“lo yg mulai!”

“MASUK!”

“heh nih kertas lo!” ucap Rio sambil memberikan kertas yang milik Ify tadi, Ify sejenak melihat isi kertas itu. ‘hm, X.2’ batin Ify sambil membaca kelas yang akan jadi kelasnya.


Lalu Ify dan Rio langsung masuk ke ruangan, pasrah atas apapun yg terjadi dengan mereka -,-

@ ruangan kepsek

Ify dan Rio sedang diintrogasi.

“kenapa kalian bisa bisanya membuat keributan di depan ruangan saya?” tanya Pak kepsek dengan suara beratnya.

“dia pak yang nabrak saya..” jawab Ify sambil menunjuk Rio

“heh apaan lo? Lo yang nabrak gue, ya. Eh pak dia pak yang nabrak saya. Udah tau saya lagi jalan, eh tetep aja dia jalan.” Kata Rio membela dirinya

“heh apaan sih Lo! Lo ya yang nabrak gue! Gausah ngeles ya! Kalo salah ya salah aja bisa?”

“pala lo dangdutan hah! Lo yang galiat liat kalo jalan, jelek aja belagu!”

“heh? Lo yang jelek!”

“lo!”

“lo!”

“lo!”

“lo!”

“lo!”

“lo!”

“lo!”

“STOP!” tiba tiba suara yang di keluarkan oleh pak kepsek membuat dua suara keributan itu menjadi keheningan.

“berani berani nya kalian membuat keributan lagi, apalagi di depan saya!”

“maaf pak..” ucap Rio dan Ify bersamaan.

“hm! Sepertinya kalian harus saya kasih hukuman!”

“yah pak jangan dong!” rengek Rio

“apa hak kamu melarang saya?”

Rio dan Ify terdiam. “sekarang, kalian saya tugaskan, bersihkan Kandang Binatang milik sekolah kita!”

Rio berdetak, Ify masih bengong, karena dia belum tau jelas tentang sekolah ini. “Kandang binatang di halaman belakang sekolah itu, pak?” tanya Rio dengan muka pasrah

“ya! Betul! Istirahat nanti, bersihkan!”

Rio dan Ify masih berdiam di tempat. Mereka masih bengong atas apa hukuman mereka, terlebih lagi Rio, Rio sudah tau pasti mengenai kandang binatang binatang di halam belakang sekolah itu, yang terkenal, ‘menjijikkan’

“hei kalian kenapa lagi disini? Ayo keluar! Ingat hukuman kalian!” Ify dan Rio langsung kaget dan keluar.

  ***

“ah gimana nasib gue? Ngbersihin kandang binatang? Yatuhan apa salahku -_-“ Rio ngomel ngomel sendiri

“yaelah emang kenapa sih? Keadaan kandang binatang nya emang gimana sih? Sampe lo sejijik itu?”

“liat aja nanti pas istirahat!” ucap Rio dan langsung melangkahkan kakinya untuk segera ke kelasnya.

“eh kak Rio!” panggil Ify

Rio berbalik “kenapa lagi?”

“ini gue kemana?”

“ke kantor guru sana! Cari nama bu Winda!”

“eh kak!”

“ihhh kenapa lagii?”

“kantor guru dimana? Hehe.”

“yatuhaaaan! Ntar keluar dari sini, lo belok kiri, cari aja nanti ada tulisan di depannya ‘teacher’s Room’ apa lagi?”

“eh engga udah! makasih yah!” kata Ify sambil tersenyum kecil.

‘kenapa Ify cantik banget yah kalo senyum..’ batin Rio

“eh fy ntar gue ke kelas lo, ya!”

Ify hanya mengangguk.

  ***

“heh Yo tuh cewek tadi siapa? Kayak klop banget gitu sama lo! Haha.” Baru saja Rio memasuki kelasnya, Rio sudah ditimpuk oleh pertanyaan pertanyaan temannya.

“idih? Klop? Pala lo tuh klop! Orang cewe nyebelin gitu!” bantah Rio

“nyebelin apa nyebelin Yo?” Kata Gabriel sambil senyum senyum gaje ke Rio

“idih kayak mupeng tuh muka lo!”

“eh Yo cewe nya Cantik ngga? Cantik ngga?” Cakka ikutan nimbrung.

“heh Cak.....” ucapan Rio terputus gara gara Cakka sudah mendahului omongan Rio

“ah paling cantikan Agni, kan Agni Cuma satu di hatiku, wekek.”

“terserah lo deh Cak! Yang penting lo ngga gila deh gara gara Agni!”

Mereka lah CRAG, orang orang yang populer di sekolah mereka, hampir tiap orang tau dengan mereka, grup yang terdiri dari 4 sahabat, yang terdiri dari Rio, Cakka, Gabriel, dan Alvin. Mereka mempunyai karakter masing masing. Biarpun mereka mempunyai karakter yang berbeda, tapi mereka tetap satu, tak pernah memiliki selisih antar mereka.

“bagaimana bisa aku tak gila jika aku dengan Agni!!!!”

“lo ngarepin Agni mulu Cak, dia juga belum tentu suka sama lo! HAHAHA!!” ejek Alvin diiringi tawa mereka –Alvin,Rio, Gabriel- semetara Cakka ngambek.

“by the way, lo pada nanti temenin gue ke taman belakang ya pas istirahat?”

“eh? Ga ga ga! Gue mau ngapelin Agni!”

“yelah Cak! Plis sekali aja, ya?”

“emang mau ngapain Yo?” gabriel mulai Angkat bicara

“mau ngupil! Ya mau ngebersihin kandang binatang!” sontak Alvin, Gabriel dan Cakka langsung ogahan (?)

“eh? Ngga! Nanti aura kegantengan gue berkurang!” ucap Cakka narsis (perasaan emang ganteng ya? #plak!)

“ye! Lo mah dimana mana nyangkutin kata kata ‘ganteng’ mulu, heh! Ayolah plis yaa..” mohon Rio kayak malain kundang mau pamit sama bundo nyo (?)

“iyadeh iyadeh. Kita kan setia.” Ucap Cakka sambil ngerapiin rambutnya yang berantakan karena belum dia sisir --!

“setia! Lu pikir pacaran setia!”

“iyadong gue kan pacar lo Yo, haha..”

“ampuun mamaaah apa salah anakmuuh”

“ga bilang gue ganteng, Yo!”

“ganteng? Ganteng? Ganteng? Ganteng? Serius lo? Ah masa sih? Lo ganteng? Gantengan gue kaliyaa!”

“gue yang ganteng!”

“gue lebih ganteng!”

“lo item deh!”

“lo kanker kulit!”

“lo kulit korengan.”

“lo panuan!”

“lo kudisan!”

“lo cemotan!”

“lo borokan!”

“lo...”

“lo...”

“lo...”

“STOOOOOP! Kayak laki bini deh lo bedua! Haha..” ujar Alvin dan Gabriel diiringi ketawa ngakak mereka, sementara Cakka dan Rio manyun.

   ***

 @ kelas X2

“anak-anak, pada pagi hari ini, saya akan menjelaskan tentang...” ucapan bu Ira terputus karena ada suara ketukan pintu.

“tok..tok..tok..permisi bu Ira..” nampak di pintu sana terdapat bu Winda yang sedang berdiri di temani dengan murid baru nya, yang tak lain adalah Ify.

“Oh, ada apa Bu Winda?” tanya bu Ira sambil berjalan mendekati bu Winda

“ini ada murid baru pindahan dari Filipina bu,”

“oh ya sudah silahkan..” ucap bu Ira diiringi dengan senyumnya, memang di sekolah ‘Citra Bangsa’ , bu Ira dikenal baik dengan murid-muridnya.

Bu Ira, bu Winda, serta Ify memasuki kelas tersebut. “baiklah anak anak, maaf waktu belajar kalian saya ambil sebentar, ini saya mau memperkenalkan teman baru kalian..silahkan perkenalkan diri kamu.” suruh bu Winda kepada Ify.

Ify mengangguk “baiklah teman teman, selamat pagi, nama saya Alyssa Saufika Umari,  tapi biasa di panggil Ify, saya pindahan dari Filipina, rumah saya sekarang di Jl. Cendrawasih 12B komplek Kedamaian, saya kira, perkenalan saya cukup.” Jelas Ify dengan nada suara yang tegas. Setelah mendengar perkenalan Ify, berbagai raut wajah ditunjukkan oleh murid-murid di kelas tersebut. Yang cowo cowo sepertinya matanya sudah jelalatan, mungkin di fikiran mereka ‘ini dia incaran baru kita’. Sementara murid perempuan menunjukkan berbagai raut wajah, ada yang senang, ada juga yang iri.

Ify mengedarkan pandangannya ke pelosok (?) kelas, dilihatnya ‘Sivia’ ucap Ify dalam hati sambil tersenyum ke arah Sivia.

“baiklah! Sekarang kamu boleh duduk, itu bisa disebelah Dea, Zahra bisa kamu pindah ke sebelah Sivia?” suruh bu Winda yang sungguh! Mengagetkan seisi kelas, setau mereka, Sivia itu tidak akur dengan Dea dan Zahra. Karena Dea dan Zahra itu terkenal (maaf) centil.

Dea langsung protes “Eh ngga bu gabisa! Pokoknya Zahra tetep di sebelah gue..” protes Dea yang diiringi dengan anggukan Zahra.

“hm! Dea!” tiba-tiba Sivia mengangkat tangannya “bu, Ify bisa duduk di sebelah aja bu, saya juga udah kenal kok sama Ify.” Ujar Sivia diiringi dengan senyumnya.

“oh yasudah! Silahkan duduk! Bu Ira, saya permisi..” kata bu Winda yang telah bersiap siap untuk melangkahkan kaiknya keluar kelas X2.

“eh Shil, Ag..kenalin ini Ify,” bisik Sivia kepada Shilla dan Agni (dua sahabatnya) sambil menoleh ke belakang, ya kebetulan Shilla dan Agni duduk di belakang Sivia dan Ify

“Oh iya fy, kenalin gue Shilla..”

“Ify..”

“gue Agni..”

“Ify..”

 Terlintas muka Zahra dan Dea yang sinis menatap Ify. Mereka tampaknya tidak setuju jika Ify bergabung dengan Shilla, Agni dan Sivia.

“hm! Bisa pelajaran dilanjutkan?” tanya bu Ira yang melihat suasana kelas yang riuh, riuh karena murid murid yang ingin berkenalan dengan Ify.

Para murid itu langsung berhenti dan menghadap ke bu Ira kembali “iya bu..”

  ***

Istirahat..

Seperti yang dikatakan Rio pada Ify tadi pagi, bahwa Rio ingin menemui Ify di kelasnya. Sementara Cakka, Alvin, dan Gabriel yang bingung Cuma bisa ngikutin Rio kemanapun kaki Rio ingin melangkah sesuka hatinya (?)

“Yo, kita mau kemana sih? Perasaan ini kita bukan arah ke taman belakang deh, ini kan arah ke gedung kelas 1, ahelah lo dapet gebetan baru yaa anak kelas 1? Atau mungkin si Ify? Wuah baru ketemu aja udah jadian! Lain deh yang laku keras!” cerocos Iel dan disambut dengan toyoran Rio.

“udah deh ah jangan bacot! Ikutin gue aja!”

   ***

Sesampainya di kelas Ify, CRAG langsung didatengin sama fans fans mereka yang datang bagaikan Zombie yang ingin membunuh mangsanya.

“yo! Lo ngajakin kita kesini sama aja ketemu Zombie tau!” bisik Alvin. Mereka ngerasa resah karena merasa dikerubutin fans ngga jelas ini! Tapi kecuali Cakka, bahkan dia seneng banyak cewe cewe yang ngedatengin dia, bahkan dia ngajakin tuh cewe cewe ngobrol! Ampun deh!

“udah kalian tunggu sini bentar ya, gue mau masuk..mau jemput si Ify,” kata Rio.

Rio pun memasuki kelas X2 tersebut, hanya berselang beberapa menit, Streeeeeeeeeeeet seluruh pasang mata mengarah padanya. “fy, ayok ngelaksanain hukuman!” kata Rio santai sambil nyuil Ify.

Ify langsung noleh ke arah Rio “OHMAYGOOSSH LUPA GUE! HAYOK HAYOK!” teriak Ify sambil narik tangan Rio. Dea yang negliat kejadian itu Cuma bisa masang muka sinis. Sementara Shilla, Agni, dan Sivia yang ngeliat Ify langsung ngikutin langkah kaki Ify kemanapun kaki Ify melangkah (lagi?).

  ***

Tak heran saja, saat Ify menarik tangan Rio tadi, hampir seluruh murid menaruh rasa iri padanya. Bagaimana mungkin? Seorang-murid-baru-bisa-memegang-tangan-Rio-yang-menjabat-sebagai-ketua Osis?  Tapi sepertinya Rio dan Ify menganggap itu enteng! Tidak masalah! Yang penting mereka harus melaksanakan hukuman mereka.

“kak, ah gila nih! Bau banget! Hueeeeeeks!” kata Ify jijik sambil ngambilin kotoran burung merpati yang ada di taman belakang itu.

“ye gue bilang juga apa. Ini nih tempat yang paling gue takut di sekolah ini.” Ucap Rio yang sedang menyapu area sekitar lapangan tersebut.

“lo sih kak, pake acara numbur numbur gue segala! Kalo naksir teh bilang aja! Nanti kalo lo nembak bakal gue jadiin rekor muri deh!”

“ye emang ada numbur tersengaja? Gue tuh buru buru tau!”

“buru buru? Ngapain lo? Dikejer setan?”

“iya! lo setannya! Setan paling serem!”

“ih lo enak aja bilang gue setan! Cantik cantik gini dibilang setan!”

“cantik? Hoeks!”

“hah? Lo kenapa kak? Lo mual? Aduh ngidam ya lo? Siapa ayah dari bayi dalam kandunganmu itu kak? Aduh ah lo hamil di luar nikah deh kak Rio! Hahahaha..” ejek Ify diiringi dengan tertawaannya.

Rio menyetop aktivitas menyapunya, “heh! Lo fikir gue apaan? Gue cowok! Ah dasar deh yang cungkring!”

“halo? Gasalah denger? Bukannya lo yang cungkring? Gue mah langsing ini! Tau deh lo ngga ngerti sama kecantikan wanita!”

“yaiyalah gue cowok mana ngerti gue kecantikan wanita, lo fikir gue bencong salon apa.”

“iya, hahahhahahahaha..”

“dasar tukang gunting rambut!”

“ye! Tukang creambath!”

“tukang bonding!”

“tukang smoothing!”

“tukang keriting!”

“tukang lurus!”

“tukang bengkok!”

“tukang skoliosis!”

“tukang kifosis!”

“tukang lordosis!”

“tulang kali -,-“

“oh iya! ah lo mah ngga gahol!”

“biarin!”

“kurus!”

“behel!”

“gigi gede!”

“pesek!”

“tirus!”

“cantik!”

“ganteng!”

“muntah!”

“ngidam!”

Lah lah lah ini Rio sama Ify kenapa teh? Kok berantemnya nyambung nyambung kata? –“


Ify dan Rio sepertinya begitu terlarut dengan beranteman mereka, sampai sampai tugas yang diberikan pak kepsek tadi tidak mereka lakukan (ehm! Setengahnya!). terlihat di pinggir lapangan Gabriel-Cakka-Alvin Vs Shilla-Agni-Sivia sedang melakukan duel! Tapi mungkin cara Cakka sedikit berbeda! Ia malah pedekatek sama Agni.

“eh eh eh kok kita bisa bisa nya ya ketemu sama nih grup gajelas?” ujar Sivia sambil melirik lirik ke CAG *without Rio :p hehe*

Alvin yang mendengar kata kata Sivia tersebut langsung naik jantung (?) “heh? Lo bilang apaan? Bilang grup kita gajelas? Gasalah nih? Ngerasa ngga lo?”

Shilla ikut-kutan duel “idiiiih kakak kakak kelasku yang bawelnya minta ampun ini kok bisa jadi populer ya di sekolah? Aneh deh!”

“ih kalian aja yang matanya kurang jelas! Masa cakep cakep gini dibilang grup ngga jelas! Huh -_-“ Gabriel ikut-ikutan.

“fyuh! Aduh tolong ya kayanya tuh cewecewe kelas satu yang Cuantikkss cuantikks itu perlu dikasih kacamata minus25 deh biar penglihatan mereka itu jadi normal! Masa kalian dibilang cowok keren? Ihh gabanget ya!”  Agni pun memfollow (?)

“aduh Agni! Anak anak yang ngefans sama kita itu emang cantik cantik! Ngga kaya kalian! Kita ganteng? WUIH NYADARR!! Eh salah ya! Kalian emang ngga cantik, tapi lo itu Ag! Lo! Lo itu sangaaaaaaat mempesona!” cakka nyela ngga nyela nih gombal -_-

“heh? Maksud lo? Ini lagi berantem! Masih sempet sempetnya lo ngegombal! Nih makan sepatu gue!” ucap Agni sambil bersiap siap melepas sepatu nya.

“eh ngga ngga! Ampun yayang agni, yayang Cakka ngga sengaja!” kata Cakka yang langsung disambut dengan toyoran Alvin dan Gabriel.

“heh apaan sih lo panggil yayang-yayang-an, lo fikir gue layangan!” kesal Agni. Padahal penulis yakin banget tuh, pasti Agni seneng dibilang cantik, apalagi dipanggil yayang. Haha

“iya memang kamu layangan, layangan dalam hatiku yang selalu terbang melayang di hati dan fikiranku.” Kata Cakka sok puitis, hm! Setengah gombal setengah puitis :p

“lo kayak layangan juga Cak di hati gue, layangan yang pengen gue tonjok sama gue robek robek!” Ucap Agni kesal, hemmmm, kesal di mulut, senang dihati, ecieeee ;;) wkwk

“ampun yayaaang Agni, yayang Cakka khilaf..” Huek! Lagi lagi.

“heh kak Cakka, sekali lagi lo bilang gitu, gue jadiin onde-onde lo!”

Cakka terdiam, kayanya dia bener bener takut dijadiin onde-onde sama Agni. Eh tapi otak Cakka kemana sih? Emang orang bisa gitu dijadiin onde-onde? Kan onde-onde dari sagu ya? Lah? Ah audeh galau~ haha

   ****

“kak! Ini gimana! Kita belom selese, padahal jam istirahat udah lewat satu jam! Uuh lewat deh kimiakuu huhuu..” ucap Ify sambil ngebanting sapu nya.

“ye kalo ini belom selese mau gimana lagi dodoll! Yaampun kimia aja lo rindu-in! Mending ngerinduin gue lah!” ucap Rio dengan narsisnya.

“cuih! Fuih! Muntah 5 tahun 5 malam!”

“lo juga yang muntah bukan gue!”

“kan lo yang bikin gue muntah kak!”

“ngapain lo mau!”

“ya gue ngga mau! Efek nya aja yang bikin gue muntah!”

“efek apaan?”

“efek beranteman kalian berdua! Bikin telinga saya jadi kuping gajah!” sahut seseorang, suara itu bukan bersumber dari Rio, bukan juga dari Ify, Rio dan Ify melihat ke arah belakang mereka.

“Kyaaa! Bersih bersih!” kaget Rio dan Ify sambil melanjutkan hukuman mereka kembali. Taukah anda apa yang membuat mereka rajin seperti itu? ya! Pak Kepsek adalah seoarng pejuang yang dikirim dari kayangan untuk menghentikan perkelahian dua anak manusia ini ?*ribet banget helaaaa*

“kalian ini! Cepat lanjutkan! Awas saja kalau saya kesini lagi, pekerjaan kalian belum selesai. Saya akan menghukum kalian makan Mie Ayam.” Kata pak pesek, eh salah maksudnya pak kepsek sembarangan

“loh kok makan Mie Ayam sih pak?”

“lahiya toh! Makan mie ayam bertiga dengan Ayam!”

Lantas saja, tanpa disuruh, mereka langsung mual mual. Kalian tau kenapa? Karena bau ketek pak Kepsek!

   ***

@ kamar Ify.

Ia lega karena tadi tugasnya dengan Rio dapat selesai, kalau tidak. Bayangkan! Seorang Alyssa Saufika Umari dan Mario Stevano Aditya haling makan bersama Ayam! Fyuh! Akan penulis abadikan!

Drrt Drtt—

Tiba tiba saat mata Ify sangat amat ingin terpejam, iPhone nya bergetar.

“AAAArghh! Siapa sih sms gue malem malem gini! Gatau orang mau tidur apa azzz..” kata Ify sambil ogah-ogahan ngambil iPhone nya yang ada di atas meja kecilnya.

From: 082180xxxxxxx

Fy, ini gue Rio!

---------

Ify berdetak, Rio? Darimana Rio tau nomor handphone nya?

To : 082180xxxxxxx

Heh? Ngapain lo sms gue? Gatau gue mau tidur, yaa! Dapet nomor gue darimana lo? Heh penguntil!

------

Tak lama terdapat balasan dari Rio..

From: 082180xxxxxxx

Ye! Lo mah ngga di sekolah ngga di sms nyolot aja kerjaannya! Gini gue mau ngasih tau kalo besok lo disuruh dateng cepet sama bu Winda!

------

To: 082180xxxxxxx

Heh terserah gue ya! Lah mau ngapaeeen seeeh? Males banget gue!

-----

From: 082180xxxxxxx

-_______- lo tuh mau didata dodool!

------

To: kak Rio sedeng

Kalo gue dateng telat gimana?

----

From: kak Rio sedeng

Gatau! Gue cium lo besok!

------

To: kak Rio

Ye! Mesum banget nih otak orang! Iyaiyaaah gue dateng cepet!

----

From: kak Rio

Yaudah bagus!

____

Setelah itu penulis dapati kalau Ify sudah terlelap tidur. Sepertinya Ify emang rajanya tidur, yaudahlah Ify jangan diganggu. Nanti Rio marah kalau Ify-nya kita ganggu *ups! Wkwk

  ***

“hosh..hosh..hosh..” Ify berlari menyusuri koridor koridor sekolahnya. Ia sesekali melirik jam di tangannya.

‘6.15’ ucap Ify dalam hati. Akhirnya, setelah Ify berjuang menelusuri koridor koridor sekolah yang indah nan panjang ini, Ify pun sampai di ruangan guru.

“selamat pagi bu Win.....” ucapan Ify terputus ketika ia melihat ruangan guru itu sepi, hanya terdapat 2 guru disana.

“loh cari bu Winda, ya?” tanya salah satu guru, hm! Aku kenal dia! Dia bu Ira.

“hm, iya bu Ira, bu Winda nya belum dateng?” tanya Ify sesopan mungkin.

“loh kamu ngga tau? Bukannya bu Winda sedang di luar kota? Baru saja semalam!”

‘WHAT’S HAPPENING TODAAAAAAY?!!!!! WATDEPAK!’ kata Ify dalam hati.

“hah? Bukannya saya mau di data?” tanya Ify sambil memasang raut muka kesal.

“loh iya memang, tapi kayanya ngga jadi deh, mungkin diundur..”

‘WATDEHEL WATDEBEHEL!’

   ***

Udah deh kayanya, tangan penulis pegel begetek~

makasih udah mau baca ;)



Minggu, 21 Agustus 2011

telinga panas (?)


anda tau apa yang akhir akhir ini saya fikirkan? ya foto ini!

oke! kalian tau itu apa? ya benar! itu printscreen rify lagi dm-an! jujur ya, gue sedikit curiga sama capture ini! gatau deh kenapa bisa curiga -_- gue bingungnya siapa sih yang bisa dapet capture dm itu? Kalo emang itu dari Ify yah apa banget coba kerjaan Ify ngecapt printscreen itu --" yague curiga bangetan! Ya tapi semua sih terserah kalian! bukannya gue apa sih, gue juga ikutan seneng sama foto itu, yah idola gue dm-an O:) apalagi gue juga suka sama rify ;) because I'm RIFYMANIACS!! apalagi akhir akhir ini telinga gue panas woi! ngedenger si Rio kabar kabarnya pacaran sama Febby blink itu!! Yaalloh rasanya pengen muncratin ludah! Hhiiii ya gue mah maunya Rio sama Ify ajalah! wakak! oh iya mengenai tentang capture ini, pernah waktu itu kak Sari buat tweets @FrPsari ---> "ifray..ify..jadian sama aku dong!* wuahahaha asli deh ngakak guenya amep ampe gue jadiin fav deh tuh tweets!  yah intinya saya ikut senanglah mengenai capture-an ini :* toh kedua idola gue DM-an! walaupun cuma minta pin bb :p hahaha

Akulah Dia *cerpen*

hooi cerpen lagi ;;) dibaca yoo :P


Akulah dia!
  ****

Pada suatu pagi, tepatnya di suatu rumah.

“oi kak Ify..banguuuuuuuun..jangan kayak kebo gitu deh.”kata Ozy teriak teriak di kamar Ify

“Ozy..Ozy..please jangan teriak teriak wahai adikku tersayang,” kata Ify yang sedang kebisingan sendiri.

“makanya kakakku cepetan bangun, Ozy udah siap nih mau berangkat sekolah”

“emang jam berapa sih dek?” kata Ify, matanya masih setengan terpejam

“jam setengah 7!!! BANGUN CEPETAAAN!” kata ozy kesal, Ify pun yang melihat kekesalan adiknya langsung bersiap siap.

@ ruang makan

Ozy benar benar bete dengan kakaknya.selalu bangun telat, dan selalu bawaannya santai

“kak Ify bisa cepet ga sih makannya? Makan tuh gausah pake baca majalah kenape?”kata Ozy bete

“hm liat deh Zy, ini Debo SuperIdola, incaran baru kakak, temen kuliahnya kak Zeva.” Jelas Ify sambil menunjukkan foto Debo di majalahnya.

“ah sabodo teuing! Mau debo kek, mau dobo kek, mau kebo kek, gapeduli gue, yang penting sekarang cepetan deh makannya!”

“iya bawel” kata Ify sembari menutup majalahnya dan memasukkan majalah tersebut ke dalam tasnya.

   ***

Sesampainya di sekolah, ia langsung menghampiri sahabtnya

“hola Riooo..”kata Ify menegur Rio, sahabatnya. Lalu Ify segera duduk di sebelah Rio

“hmm, kenapa?” jawab Rio cuek.

“manggil aja..eh Yo..liat deh, ini Debo SuperIdola, ganteng yah? Dia ini inceran baru gue, debo sih satu universitas sama kak Zeva.” Jelas Ify, mukanya tetap memandang majalahnya. Tanpa Ify sadari, muka Rio berubah,Rio sangat sakit hati, sebenarnya sudah lama Rio cinta dengan Ify, tapi sepertinya Ify hanya menganggap Rio sebagai seorang ‘sahabat’ kalaupun lebih, itu hanya seorang ‘sandaran’ hati Ify karena Ify seringkali disakiti oleh hampir 8 kekasihnya. Rio tak mau egois dengan perasaanya,menurutnya, asal Ify bahagia, ia juga akan bahagia. Telah beberapa cowok yang sudah menyakiti hati Ify, tapi Ify tak pernah jera atas perjuangannya untuk mencari cinta sejatinya. Ify selalu mencurahakn isi hatinya kepada Rio, yang membuat sakit, curhatan Ify itu selalu tentang cowok, sebenarnya begitu mendengarkan curhatan Ify, hati Rio terasa perih, tapi Rio selalu mencoba tegar dan tersenyum. Bahkan Rio selalu menyemangati Ify agar tetap kuat.

“heh Rio, lo kok diem aja! Kasih solusi dong?” ucap Ify dengan manja

“yaudah! Tembak aja langsung!” ucap Rio dengan bawaan emosinya.

“yee anjrit dah! Masa langsung ditembak! Biar romantis harus ada masa PDKT dulu iya ngga? Haha”

“hmm..penyakit, penyakit. Sampe kapan sih lo gini fy? Kalo diitung itung noh udah ada hampir 8 cowok yang udah nyakitin lo, lo belum jera jera juga, harusnya lo sadar dong fy, ada orang yang udah lama nunggu nunggu lo! Dia ngga bakal nyakitin lo! Tapi lo ga sadar sih fy.” Ceplos Rio, sebenarnya Rio tidak sadar dengan apa yang ia ucapkan.

“maksud lo Yo?” tanya Ify dengan nada serius,

“yee langsung serius gitu. Orang Cuma becanda doang ih -_-“ kata Rio membela dirinya

Ify Cuma nyengir, aslinya dia masih mikirin kata kata Rio tadi.

“telfon kak Zeva ah, biar bisa deket sama Debo.”

‘apa emang gue ngga ada artinya fy di hidup lo, lo ngga sadar sama apa yang gue ucapin tadi. Orang itu gue fy! Gue!’ batin Rio menangis.

“haloo kak Zeva-ku yang cantiik.” Ify on phone

“haha emang dari dulu kakak kamu ini cantik dek :p” Zevana on phone

“iyadehiyaaa asal kakak seneng aja, eh kak lagi ngapain?” ify on phone

“lagingerjain tugan nih dek sama Debo dan Rahmi.”

“hah? Ada Debo ya? Boleh ngomong ga kak sama Debo? Ya boleh dong kak ayook”

“aduuh maaf nih dek gabisa, ntar male aja ya ketemuan di Oresto”

“oh okede sip kakak”

Ify pun mengakhiri telfonnya. “yeah akhirnya ketemu kak Debo! Asyiiik” kata Ify dengan riangnya

“eh Yo my BFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF anterin gue yah nanti yaah.” Kata Ify

Rio hanya mengangguk pelan.

   ***

Sementara di tempat lain

“siapa Ze?” tanya Debo

“biasa temen gue si Ify. Kayanya dia ngincer lo tuh Deb, haha”

“ih apaan sih Ze, udah liat aja nanti, pasti dia nangis nangis ngejer gue! Haha.”

“woi kalian ngomongin apaan?” tanya Rahmi yang tiba tiba

“ngga! Orang alim ga boleh ta! Haha”

Rahmi Cuma manyun u,u

  ***

Saat perjalanan ke cafe, Rio kebanyakn diam, bahkan dia tidak mengeluarkan sepatah katapu. Ify ternyata sibuk bbm sama Debo, sang pujaan hatinya.

“uuh gasabar mau ketemu Debo..hihi.” kata Ify sambil memasukkan handphone nya kedalam tas putih nya. Rio tidak menanggapi, ia hanya konsen ke jalan.

@ cafe

“Yo, turun yuk!” ajak Ify

“iya..” hanya 3 patah kata yang keluar dari mulut Rio.

Mereka pun turun dan menuju meja Debo.

“kak Debo, udah lama nunggu yah?” tanya Ify sesopan mungkin.

“enggak kok fy,”

“oh iya kak Zeva mana?”

“pulang fy, katanya dia ada urusan.”

“ooh..” Ify hanya mengangguk tanda mengerti

“oh iya ini siapa fy?” tanya Debo sambil menunjuk Rio yang berada di samping Ify.

“oh iya kak, ini Rio, sahabat gue, eh Yo kenalin ini kak Debo, kak kenalin ini Rio.”

“Debo..”

“Rio..”

“Duduk yuk fy, Yo..” suruh Debo. Rio dan Ify pun duduk.

“eh kak, kakak temennya kak Zeva yah?” tanya Ify

“iyadong fy, masa lesbi nya kak Zeva..” canda Debo

“haha iya iya Ify suka ngaco deh hehe..” kata Ify sambil tertawa kecil

“fy kamu kelas berapa?” tanya Debo

“11 kak, 1 tahun lagi mau UN, do’ain Ify sama Rio lulus yah kak..” pinta Ify

“haha iya ga masalah itu! mudah lah! Haha..” kata Debo sambil emngacungkan jempolnya

Mereka berdua (baca: Debo dan Ify) sepertinya sedang asyik sekali ngobrol, bahkan Ify tidak sadar kalau ada Rio disitu. Rio merasa banget banget dikacangin. Sampai disuatu ketika.. Debo mengeluarkan kata kata yang mengagetkan.

“Ify lo cantik banget yah..”

Ify hanya tersipu malu, “kak Debo bisa aja deh..”

“enggak fy itu jujur...”Kata Debo sambil meraih tangan Ify dan meletakkanya di depan dadanya.

“dari hati gue..” lanjut Debo lagi.

Sungguh! Itu pemandangan yang sangat sangat membuat hati Rio hancur, rasanya ia ingin menangis sekarang ini, tapi tak mungkin, apalagi di hadapan Ify dan Debo. Rio yang tak tahan lagi dengan adegan Ify dan Debo langsung marah dan kesal.

“brak!” tiba tiba Rio langsung berdiri dari kursinya dan langsung meninggalkan Debo dan Ify.

“Yo!” panggil Ify pada Rio. Ify ingin mengejar Rio, tetapi dihalangi oleh Debo.

“udahlah fy, mungkin Rio lagi ada keperluan.”

“tapi kan harusnya dia bilang dulu ke Ify, atau ngga pamit gitu kak.”

“udahlah mungkin dia buru-buru.”

“iya juga ya kak, ah udah deh biar nanti besok Ify tanya sama dia.”

  ***

Di rumah Rio.

@ kamar Rio

Hati Rio sangat sangat hancur untuk ke-9 kalinya. Tapi baru kali ini dia sangat merasa Broken-Heart. Dan untuk melampiaskan semua itu Rio berfikir untuk mengupdate status facebook nya.

Mario Stevano
Ngeliat lo sama dia? Gue ngga sanggup!

“chat ajadeh ilfil gue!” stelah itu Rio langsung mencari teman untuk diajak Chat, akhirnya ia menemukan nama ‘Fauzy Adriansyah’ ya..itu Ozy, adik Ify, Rio pun mengaja Ozy untuk Chat.

Mario: hei adekku :p
Fauzy: kenapa kakakku yg jelek? :p
Mario: yee air susu dibalas air tubaa :(
Fauzy: hehe piss kakakku ganteng!!!!!
Mario: nah gitu dong, itu baru namanya Ozy ;)
Fauzy: it’s perfect!!!
Mario: haha iyaaa
Fauzy: hehe eh kak, status kakak kenapa tuh?
Mario: lagi disakitin orang, sakittttt banget :’(
Fauzy: siapa tuh kak? Kurang ajar banget dia! Ntar Ozy yang tonjok dia!

‘itu kakak kamu, Zy. Alyssa Saufika Umari!’ batin Rio

Mario: haha bukan siapa siapa :p
Fauzy Adriansyah is offline

“yaah Ozy offline -_-“

Tidak lama kemudian handphone Rio berbunyi, menandakan ada Telfon yang masuk. Rio sekilas melihat siapa yang menelfonnya ‘Ozy’

“halo..” Rio memulai percakapan

“ini kak Rio ya? Hehe Sorry kak tadi mendadak off..”

“haha iya gapapa Zy jangan aja mendadak dangdut, haha. Emang lo kenapa tadi Zy mendadak off gitu?”

“gini nih ya kak, tadi kan Ozy on nya di warnet, ternyata ga kerasa kalo Ozy itu udah on 3 jam lebih, si penjaga warnet noh nagih Ozy, katanya kalo udah on 3 jam, harus ditagih ke tempat (ini warnet aneh nih :p) eh ternyatee, pas Ozy mau ngambil dompet di tas, dompetnya gaada kak, malah yang Ozy bawa Cuma kartu pelajar doang, ya Ozy coba kan mau kasih kartu pelajar buat jaminan, eh dia gamau, huh, ya akhirnya Ozy diusir secara paksa. Huh...”

“haha kamu aneh aneh aja sih Zy, mana ada orang mau kartu pelajar buat jaminan, haha.”

“iya nih kak, eh kak kakak di rumah kan?”

“emang kenapa Zy?”

“emm aduuh malu nih, eh kak jemput Ozy dong. Gaada ongkos buat balik nih, tadi kesini nya lupa bawa motor -_-“

“hah? Lo masih di warnet Zy?”

“nggak sih, di cafe sebelahnya hehe..”

“lah? Katanya gapunya duit?”

“yaa maksudnya sih minta traktir kak Rio kalo kak Rio kesini ntar..hehe”

“iya deh iya, cafe apa dek?”

“Cafe Starbucks kak ._.v samping warnet perdamaian (?)”

“edeeeh gila nih anak yak, udah tau gapunya duit aja masih ke starbucks :p”

“hehe peace lah kak.”

“yaaa udah kakak kesana yaa.”

“sipp makasih sebelumnya yah kakaaak”

 Rio pun langsung menuju ke Starbucks untuk menjemput Ozy.

   ***

Sesampainya di Starbucks

“Ozy mana ya?” batin Rio bertanya tanya

“kak Rio..sini..” kata Ozy sambil melambaikan tangannya

“ohiya..” Rio pun segera ke meja Ozy

“duduk dulu kak, mau minum apa?” kata Ozy sok jadi pelayan

“yee gaya lo pelayan warteg, haha.”

“gek level! Kak pulang yuk, ngantuk nih!”

“iya..”

“ eh kak bayar ya heheh.” Kata Ozy sambil nyengir.

  ------------------

@ cafe tempat Ify-debo

“lah? Kita ngapain kesini kak?” tanya Ozy bertanya tanya (?)

“jemput kak Ify.” Jawab Rio santai

“lah? Jadi kak Ify pegi? Huu tau gitu lama aja deh gue di Starbucks wuu..”

“adeh udah ayok turun kita liat kak Ify nya.”

Saat mereka masuk ke dalam cafe, mereka segera menuju ke meja Ify dan Debo tadi, tapi sepertinya Ify-Debo sudah pulang.

“kak Ify nya udah pulang Zy.”

“yaudah deh pulang juga yuk kita..”

Rio dan Ozy lalu berjalan keluar cafe, waktu Rio dan Ozy lagi jalan keluar cafe, Ozy nubruk orang, Ozy pun langsung ngomel ngomel.

“eh gapunya mata apa??!!” kesal ozy

“yee udah nubruk gue, nyolot lagi lo, cabee!”

“huuh kok jadi nyalahin gue sih, dasar cewek bau ketek!”

“hrrrrr...bangkei ayam mendep lima taun lo!”

“ish ganyata!”

“nyata tau! Ih jijay deh aku!”

“dasar lo! Kak Rio bantuin gue!”

“iya iya..eh kalo ja...” kata Rio gantung ketika ngeliat siapa orang yang Ozy tubruk, karena daritadi, Rio sibuk dengan blackberry-nya.

“Acha! Lo udah pulang dari amrik?” lanjut Rio

“loh kak Rio! Iya kak baru kemaren sampenya, eh iya kak, kak Alvin kangen tuh sama kakak, dia di apartement.”

“oh gitu ya nanti besok kakak ke apartemen ya.” Kata Rio

“kacang..kacang..siapa mau kacang..segala kacang ada..kacang tanah..kacang pasir..kacang semen ada! Silahkan dibelii!” kata Ozy yang sedari tadi ngerasa dikacangin.

“ganggu ajalo..” kata Acha sedikit ngebentak

“eh diem lo cewek bau ketek! Ntar tuh mulut lo gue semen pake baja!” kata Ozy

“semen aja kalo bisa..dasar bangkei ayam!”

“bau ketek..”

“bangkei ayam..”

“udaah stoooooooooooop! Zy ayok pulang, cha titip salam buat kak Alvin yah..” pamit Rio dan langsung berlalu pergi.

   ***

 Setelah sampai di rumah Ozy

“kak..turun dulu yuk..” ajak Ozy

“gak usah Zy, ngerepotin entaar.” Alasan Rio, padahal sebenarnya ia tak ingin bertemu dengan Ify.

“ah turun kak ayolaah..please kita ps-an kak! Hayolah!” rengek Ozy sambil menarik narik tangan Rio.

“aduh gimana yah Zy, kakak ada urusan nih dek..” jawab Rio

“iya deh iya, tapi lain kali kalo Ozy ajak harus mau ya! Kalo ngga mau Ozy ngambek sama kakak.” Ucap Ozy sedikit manyun

“sip Zy, tenang aja deh..”

Rio langsung berlalu pergi. Ozy menatap ke arah mobil Rio. “gue berharap lo bisa jadi pendamping yang terbaik buat kak Ify, kak.” Batin Ozy

   ****

Sekitar jam 21.30, Acha baru pulang..

“darimana lo Cha jam segini baru pulang?” tanya Alvin penuh perhatian

“Dari Oresto kak, tadi Acha ketemu kak Rio..” kata Acha sambil duduk di sofa nya yang berwarna Golden

“hah? Serius Cha?” tanya Alvin kaget

“ya iylalah kak, ngapain coba Acha boong,” kata Acha

“iyadeh iyadeh, terus gimana keadaan dia sekarang?”

“yagitu deh kak, tetep kayak biasanya,” jawab Acha cuek sambil mengambil sebuah majalah dan iPod dia tas nya.

“oh dia gaada rencana mau kesini Cha?”

“besok.”

“oh gitu Cha..”

Acha tidak menanggapi, ia hanya sibuk dengan majalah dan iPodnya, tiba tiba Alvin merasa pusing, kepalanya seperti di lindas truk. Sampai sampai ia batuk darah. Alvin pun langsung berlari ke kamar mandi dan menuju wastafel yang di atas wastafel itu terdapat kaca.

“apa? Darah?” lirih Alvin pelan,

‘tuhan, kenapa penyakit ini datang lagi..apa salahku tuhan, aku pengen penyakit ini hilang, tuhan. Aku ingin hidup tentram dan nyaman tanpa oenyakit sialan ini. Tolong aku tuhan...’ batin Alvin, tanpa disadarinya, butir butir bening telah membasahi pipinya.

“enggak Vin lo ngga boleh nangis, lo pasti bisa..” kata Alvin menyemangati dirinya sendiri, tiba tiba ada suara Acha dari luar yg lagi ngetuk pintu kamar mandi.

“hello? Kak Alvin? Lo di dalem?”

“eh..em iya Cha,” kata Alvin

“yaudah deh kak, Acha tidur dulu ya. Itu tadi Acha beliin Viennetta. Ada di kulkas tuh, kalo mau ambil aja ya..” kata Acha nyerocos

“iya Achaaaa.....”

‘Acha..kakak sayang banget sama kamu...” batin Alvin

   ***

Di pagi hari yang saaaaaaaaaaaaaaangat cerah.

“tumben lo udah bangun?”  sindir Ozy pada Ify

“iya dong, kan mau ketemu Debo, hehe.” Kata Ify penuh semangat

“idiyh, siapa tuh Debo? Kecoa lo?” kata Ozy pura pura ngga tau

“ye! Aduh Ozy adikku yang paliiiing imut, tapi bawel. Please deh ah! Masa ga tau? Dia kan penyanyi!”

“ga tau tuh, ga terkenal..paling palyboy!” tegas Ozy

“iiih dia setia tau sama cewek..” bangga Ify

“buktinya? Ah udah deh! Males gue ngebahas dia! Kayak apa ajadeh! Cepetan makannya!” kata Ozy

“iya adekku sayang, tapi malang, haha..” ejek Ify

“damn!”

Tidak lama kemudian, ada klakson mobil berbunyi yang sepertinya bersumber dari luar rumah

“wah! Itu pasti Debo!” ucap Ify dan langsung keluar rumah

“eh? Gue gimana woi?” teriak Ozy sambil ngejer Ify

“yaudah ikut gue aja!”

Ozy hanya mengangguk

   @ parkiran sekolah Ozy

“nih dah nyampe Zy.” Kata Debo

“hmm..kak Ify ntar gue pulangnya gimana nih?” kata Ozy cuek

“yaudah Zy, ntar kak Debo jemput aja..” tawar Debo

“eh gue ngga nanya sama lo, kalopun lo mau jemput gue, gamau gue naik mobil lo lagi ini,mana bau pesing, berantakan, musiknya gede, kotor lagi..ih sama kaya lo..” kritik Ozy dengan nada suara yang kesal.

“Ozyyyy, jangan kurang ajar gitu dong..” ucap Ify mengingatkan

“ye biarin! Mulut mulut Ozy juga, kenapa kakak yg repot?” ucap Ozy sinis

“tapi kan Zy..” ucapan Ify dipotong Debo

“udahlah fy, biarin aja. Mungkin bawaan jatuh cinta, haha..” ucap Debo

‘idih cari perhatian...” batin Ozy

“yaudah yah Zy, ntar kak Debo yg jemput? Yah?” tawar Debo sekali lagi

“engga! Sekali gue bilang engga! Ya, engga!”tegas Ozy

“teruuus lo mau pulang gimana?” tanya Ify

“daripada pulang sama dia, mending gue pulang sama kak Rio deh.” Ucap Ozy sambil membuka pintu mobil.

“terserah lo deh Zy..heh bilang makasih dulu..” kata Ify

“OGAH!” kata Ozy sambil berlari memasuki sekolahnya

  @ kelas Ozy

Ketika sampai di kelas, Ozy langsung dikerubuti oleh cewek cewek di kelasnya..

“Ozy! Keke dimana!” tanya Olivia serius

“lah kok lo nanya sama gue?”

“lo nyulik keke kan?” Nova pun terlihat emosi

“eh..jangan sembarangan yah..”

“kita ngga sembarangan Zy, itu kenyataannya, jelas jelas kemaren itu Keke sama lo kan? Nah lo bawa kemana tuh anak orang? LO JUAL?”  ucap Gita marah

“gue emang bawa keke kemaren, tapi dia udah gue anter pulang! Kalian kenapa sih, kalian kok tiba tiba marah sama gue, gue ngga mungkin ya ngejual keke, otak kalian tuh udah pada setres!” kesal Ozy

“udahlah Zy gausah pura pura ngga tau, PENGECUT tau ngga! Ngaku aja apa susahnya sih?” Aren ikut ikutan marahin Ozy. Baru saja Ozy ingin membalas ucapan Arena, tapi sudah didahului oelh Deva . bahkan Deva benra benar memojokkan Ozy

“gue ga habis fikir ya Zy, bisa bisanya lo nyulik keke, KAYAKNYA LO UDAH BENER BENER GAADA OTAK! ITU ANAK ORANG WOI! MASA DEPANNYA MASIH INDAH! KENAPA LO CULIK SEMBARANGAN SIH! APA KURANGNYA HIDUP LO HAH?” marah Deva habis-habisan

Ozy langsung berdiri dari tempat duduknya. “HEH SADAR DONG! GUE ATAU KALIAN YA NGGA ADA OTAK!  HA?” teriak Ozy sambil menuju pintu kelasnya. Sepertinya fikirannya sudah kacau.

Semua terdiam, saat Ozy membuka pintu kelasnya....

“surprise, happy birthday Ozy..” teriak semua teman temannya. Ozy jadi bengong sendiri.

“maaf ya yang tadi udah Ozy marah-marahin, abis kalian sih..” maaf Ozy

“gapapa lah Zy, kan kita duluan yg mulai..” kata Keke yg tiba tiba datang.

“Kekeeee awas lo! Gara gara lo nih yg jadi subjek penculikan! Gue jadi dikira nyulik lo! Beuh jauh banget nih otak orang orang..” kata Ozy sambil ngacak ngacak rambut keke.

“makasih ya semua. Udah ngingetin ultahnya Ozy, Ozy aja lupa kalo hari ini gue brojol! Haha..”teriak Ozy ke semua teman temannya.

“sip lah Ozy, traktir yaah.”

“duit gue tumpes mau nraktir lo sekelas, haha..”

“minta sama bokap lo Zy, kan lagi cair gajinya, haha.”

“DEEVAAAA DEPOOONG setan baliii! Awas ya looo!!!” kata Ozy sambil mengejar Deva.

“haha makanye nginget nginget dong kalo ultah! Wakak.” Teriak Deva.

Tanpa Ozy sadari, ada gadis yang daritadi memperhatikannya. ‘Lo emang yang baik buat gue, Zy. Gue bakalan terus sayang sama lo.’ Batin gadis itu.

   ***

Di sekolah Ify.

“nih Zy udah nyampe..”kata Debo

“iya..makasih ya kakak Debo. Hehe.”

“haha dasar kamu fy..” ucap Debo sambil memegang puncak kepala Ify.

“hehe..kak, Ify sekolah ya..” kata Ify dan turun dari mobil.

“iya fy..”

“makasih ya kak Debo, kak, Ify sekolah ya, bye..”

Saat Ify baru berjalan sekitar 2 langkah, tiba tiba Debo memanggilnya. Otomatis, Ify berhenti dan berbalik menuju arah Debo

“kenapa kak?” tanya Ify

Tak ada angin, tak ada hujan, tapi ada udara *apaan sih* Debo refleks meluk Ify. Padahal Debo tau Rio ada disana. Rio yang sedang duduk di depan sekolahnya. Mungkin tanpa tersengaja, Rio melihat adegan itu.

“gue sayang sama lo..fy,”bisik Debo. Ify terdiam, dia tak menyangka  Debo akan mengucapkan kata kata seperti itu.

“brak!” tiba tiba ada bunyi sesuatu, seperti bunyi kaca yang pecah.ify pun melepaskan pelukannya pada Debo. Iangsung melihat apa yg terjadi,  yang dilihat Ify adalah Rio yang membantingkan sebuah foto, setelah membantingkan bingkai foto itu, Rio sekejap langsung memasuki sekolahnya.

“Yoo...Yoooo..” panggil Ify ke Rio, tapi sepertinya sudah percuma, karena Rio sudah tidak bisa menahan kesabarannya.

“fy..” tegur Debo pelan.

“Rio! Eh maksud Ify, kak Debo, kenapa kak?” tanya Ify. Entah mengapa ia bisa menyebut nama Rio.

“kakak pulang dulu, ya fy.” Kata Debo seraya membuka pintu mobilnya.

“iya kak, Ify sekolah dulu ya..” pamit Ify dan langsung memasuki sekolah nya.

Debo tersenyum kemenangan ‘gue akan rebut Ify dari lo, Yo.’ Batin Debo

  ***

Saat Ify akan memasuki pintu sekolahnya, ia menemukan sebuah foto, yah.. Ify yakin itu adalah foto yang dibantingkan Rio tadi..Ify pun melihat foto itu, di foto itu tampak terlihat 3 orang yang sedang bermain bersama, 2 cowok 1 cewek, tak lain itu adalah Rio, Ozy, dan Ify yang sedang bermain bersama di sebuah taman..mereka terlihat sangat ceria. Ify terduduk di bangku depan sekolahnya..ia menatap foto itu, tanpa ia sadari, air matanya jatuh.

‘Ify lo jahat! Rio rela-relain nunggu lo supaya lo bisa ngeliat foto inu, tapi apa? Lo malah pelukan sama cowo lain, dia kecea fy, kecewa!’ batin Ify.

Setelah itu, Ify langsung menyimpan foto itu di tas nya, Ify lalu memasuki sekolahnya dan berniat untuk menghampiri Rio.

“Rio..” tegur Ify sambil memegang tangan Rio.

Rio hanya menoleh sebentar, dan kembali membaca komik One Piece-nya.

Ify menarik nafas “Yo..jawab dong!” kata Ify

“hmm..” kata Rio cuek

“lo marah sama gue Yo?” tanya Ify to the point

‘iya fy! Gue marah banget sama lo!’ ucap Rio dalam hati, tapi kata kata itu tak mungkin diucapkan Rio, apalagi di depan Ify.

“ga..” ucap Rio sangat cuek

“boong!”

“engga..”

“ih Rio gue seriuuuus.”

Rio hanya diam. ‘ehm! Saatnya meluncurkan rencana kedua.’ Batin Ify

“oh iya! gue tau! Lo cemburu yee gue pelukan sama Debo tadi? Ecieee terus semalem pas Debo bilang gue cantik? Lo cemburu kan? Fyuh! Akhirnya Secret Admirer gue nambah! Haha..ayodong Yo ngaku lo cemburu kan? Kalo ngga cemburu ngapain lo gaada angin gaada hujan marah marah sama gue? Ecieee ngaku deh!” jahil Ify dengan senyuman gaje

Terang saja, sontak muka Rio memerah, sungguh ia malu “ih apaan sih gr aja..” kata Rio ngeles

“hahaha muka lo lucu deh Yooo merah gitu, nambah ajeeb! Haha..” kata Ify gemes sambil mencubit pipi Rio.

“sakit Ify!” keluh Rio sambil melepas cubitan Ify

“hehe..baikan ya? Kalo ngga mau pipi lo gue cubit lagi nih! Sampe pipi lo lepas juga ga bakal gue lepas! Baikan ya Yo? Ayodong yaa?” kata Ify sambil tersenyum dan mengacungkan kelingkingnya

Rio tersenyum dan membalas kelingking Ify tanda persetujuan. “Kita sahabat? Gaul! Kita musuhan? Katro! Haha..” ucap Rio dan Ify berbarengan.

     ***

Makin hari, Debo dan Ify semakin dekat, Rio yang melihat kedekatan itu pun terlihat sedih, dan lagi lagi Rio terus berusaha untuk menutupi rasa sakit itu.

Di suatu hari..

Ify lagi online di kamarnya, tiba-tiba hapenya bunyi..

‘kak Debo nelfon?’ batin Ify setelah melihat bahwa yang menelfon dirinya adalah Debo. Ify pun mengangkat telfonnya.

“halo..” Ify memulai percakapan

“iya fy, ini kak Debo..”

“iya kak kenapa?”

“kita bisa ketemuan ngga fy?”

“kapan kak?”

“jam 8 malem fy, di Oresto. Bisa ngga?”

“iya bisa kak, Ify lagi nganggur soalnya..”

“oke nanti kakak jemput ya,fy.”

“iya sip kak, bye..”

“bye..”

‘hmm kira kira kak Debo mau ngapain, ya?’ kata Ify ke dirinya sendiri. ‘ah tauah bodo! Mending online deh!’ kata Ify dalam hti.

Sementara itu..

Rio lagi males malesan dikamarnya. Dia teringat sesuatu..

“astaga! Gue hampir lupa! Kan gue mau ke apartement Alvin! Huh hampir deh lupa!” kata Rio sambil nepuk jidatnya. Rio pun langsung menuju ke apartement Alvin.

@ apartement Alvin

Tingong! *bunyi bel :p*

Ckklek!

“eh kak Rio, masuk kak..” kata Acha.

“iya dek,”

“tunggu bentar ya kak, kak Alvin tadi di kamarnya, kayanya lagi tidur, Acha bangunin yaa..” Rio tersenyum.

Tiba-tiba Acha berteriak..

“Ah! Kak Alvin...” teriak Acha. Rio yang kaget mendengar teriakan Acha, langusng menuju ke kamar Alvin.

“Acha! Alvin kenapa?” tanya Rio cemas.

“kak, kak Alvin pingsan!”kata Acha sambil menangis,

“Alvin...kenapa sih Lo..Cha, ayo bawa ke rumah sakit..gue bawa mobil tuh..”

Acha mengangguk.

  ****

Acha begitu gelisah dengan keadaan Alvin, berulang kali Acha menghubungi mamanya, tapi percuma, selalu di-reject, mungkin mamanya sedang ada meeting penting. Kembali lagi ke cerita, Rio pun begitu, tapi Rio tetap berusaha tenang. Dia terus berdoa agar tidak akan terjadi apa apa dengan Alvin. Tak lama kemudian, dokter keluar dari ruangan UGD tersebut, Rio dan Acha langsung mendekati Dokter dan menanyai keadaan Alvin.

“Dok, gimana keadaan kakak saya?” tanya Acha cemas

“kalian berdua bisa ke ruangan saya?” suruh dokter.

“bisa dok, ayo Cha..”

@ ruangan dokter.

“gimana keadaan Alvin dok?”  tanya Rio

“apa sebelumnya Alvin sudah pernah Kemoterapi?” tanya dokter.

“kemo? Buat apa dok? Setau saya, kak Alvin gapunya penyakit apa apa..”  tanya Acha heran

“dia ga pernah kemo? Dia kan mengidap penyakit leukimia!” ucap Dokter yang membuat Rio dan Acha shock.

“apa? Leu..leu..ki..mia?” shock Acha. Air mata nya sudah mambasahi pipinya.

“iya...penyakitnya telah stadium akhir, jika tidak dikemo, bisa bisa berakibat fatal!” terang dokter.

“Alvin ngga pernah ngasih tau kita, dok,”

“yah sekarang kan kalian sudah tau, bagaimana jika nanti Alvin sudah sadar, kalian sarankan dia untuk kemo?” tawar Dokter

Rio dan Acha mengangguk.


***

Saat memasuki  ruangan Alvin, Rio dan Acha kaget bukan main *lebaydeh* Alvin tergeletak tak berdaya, masih dengan peralatan dokternya.

SECRET! BAGIAN A SELESAI :D