"), auto;} Polesan Selai Kacang: Ku Tak Sanggup Lagi *cerpen
Selai Kacang tak akan pernah terasa nikmat sebelum kita menikmati Selai Kacang tersebut!

Kamis, 08 September 2011

Ku Tak Sanggup Lagi *cerpen


Heihaai :D aku datang membawa cerpen. Maaf yaah Stevano dan Alyssa nya belum di-post, soalnya lagi buntu ide buat lanjut :p yaudah ini sebagai gantinya deh :p maaf kalo cerpen ini bener bener Gaje -_- maklum penulis nya juga lagi gaje-_-

Ku Tak Sanggup Lagi *cerpen

   ***

Jangan kau ganggu hidupku lagi

Sudah, jelas kini yang kau mau

Kau sakiti hati ini

Tuk kesekian kali

Memang ku cinta

Namun tak begini

  ***

Aku menatap lekat lekat foto-nya itu. sang pangeranku. Aku memejamkan mataku, memeluk lembut fotonya. Berharap ia ada disampingku. Menerangi hari-hariku seperti dulu. Seperti saat pertama aku dan dia pacaran.

“aku kangen sama kamu, sayang.” Lirihku. Airmata ku sudah menetes di –foto- wajahnya. Aku kangen dia. Dia yang selalu menerangi hari-hariku. Kini dimana dia? Memang, Long Distance Relationship itu berat. Tak semudah menyebut kata-katanya. Aku meletakkan foto itu di meja kecil yang berada di sebelah kasurku. Lalu mengambil handphone-ku. Aku men-touch layar handphone ku dan memencet beberapa nomor yang memang sudah ku hafal. Aku mendekatkan handphone ku di telingaku.

Nada panggil nya sudah terdengar. Aku berusaha menunggu dengan sabar. ‘tut tut tut’ aku tak menginginkan adanya suara itu. yang aku inginkan suaranya. Dia Mario Stevano Aditya Haling. Orang yang selama 2 tahun ini aku tunggu-tunggu.

“halo. Siapa ya?” Akhirnya, aku mendengar suara indahnya.

“Rio! Ini aku Ify.”

“hah? Ify? Ganti nomor?”

“iya.”

“kamu apa kabar fy?”

“baik Yo, kamu sendiri gimana?”

“aku baik banget disini fy.”

“Yo..kamu tau ngga aku tuh sayang banget sama kamu. aku kangen sama kamu, aku tuh udah nunggu kamu 2 tahun. Please Yo pulang ke Indonesia, aku pengen liat kamu yang udah sukses Yo. Aku kangen banget sama kamu.”

“iya fy! Aku tau, aku juga sayang sama kamu, aku juga kangen. Aku janji setia fy sama kamu.”

“I still loving you, Mario.”

“fy, udah dulu ya aku sibuk nih. Bye. Still loving you too.”

 Telefonnya dimatikan? Secepat itu? hanya 3 menit?

  ****

Dimana arti sebuah kesetiaan

Bila, hanya dalam kata kata

   ***

Kalian ingat kan? Dia pernah menyebutkan “Aku janji setia fy sama kamu”. tapi mana bukti pastinya? Kemarin tak tersengaja, aku melihat dia di VOA internasional. Aku melihat seorang Mario berdiri tegak di depan ribuan warga Australia. Aku jadi merasa bangga menjadi seorang kekasih nya. Walaupun aku tidak dikenal oleh para fans-nya. Aku jamin, pasti yang dikira oleh para fans-nya, Rio adalah kekasih Shilla. Ya, seorang warga negara Indonesia yang tinggal disana. Shilla adalah seorang model terkenal disana.

Yang membuat aku kecewa, Rio menggandeng Shilla didepan umum. Kemana mana mereka selalu ebrdua, bagaimana mungkin, orang orang tidak mengira kalau Shilla adalah kekasih Rio? Aku pun mengira seperti itu.

Melihat ini semua pada kenyataan, aku hanya bisa menangis, menangis, menangis. Lagipula, setelah aku mendengar kabar itu aku harus bagaimana lagi? Aku harus teriak teriak di bundaran HI? Berteriak “MARIO ITU KEKASIHKU”  agar aku disorot statsiun televisi dan Rio melihatnya? sungguh gila!

“Rio! Kamu inget ngga sih sama aku!” ujarku kesal sambil memukul boneka Stitch ukuran besar yang diberikannya padaku sebelum ia meninggalkan Indonesia untuk kuliah di sana. Entah bagaimana ceritanya, ia bisa menjadi penyanyi. Bukannya seorang Lawyer, sebuah cita cita yang memang didambakannya.

Aku berusaha menelfon Rio berkali kali. Tapi hasilnya? Direject.

Aku jadi kesal dengan kata-kata Rio waktu itu “Aku janji setia fy sama kamu.” mengapa ia harus menyebutkan kata kata tersebut? kalau ia memang harus selingkuh dengan seorang Model Terkenal yang bernama Shilla itu? sebuah permainan yang aneh. Rasanya aku ingin megambil pisau dari dapurku, lalu menusukkannya ke jantungku. Dan keesokan harinya, wajahku muncul di koran dan Televisi “Seorang Wanita Bunuh Diri Karena Diduakan Kekasihnya.” Hey, Sungguh tidak lucu! Aku tak akan pernah berbuat sebodoh itu. perjuangan hidupku masih panjang.

Aku lalu mencoba mencari kata “Ashilla Zahrantiara” di Google. Karena memang tadi, wajah Shilla tidak terlalu jelas.

Aku melihat satu persatu artikel tentang Shilla. Ampun! Kenapa semua artikel ini menceritakan tentang Shilla dan Rio? Ya Allah!

Rasanya aku ingin protes kepada pihak Google. Yang aku cari bukan gosip busuk Shilla dan Rio, tetapi aku hanya ingin mencari biodata Shilla!

Akhirnya setelah ku obrak abrik artikel artikel ini, aku menemukan biodata nya juga! Huft!

Disana yang dahulu terpampang, foto-foto Shilla. Menyakitkan! Diantara foto foto ini terdapat foto Shilla dan Rio, dimana Rio merangkul Shilla. Aku melihat foto itu, rasanya sakit! Sakit banget! Mana pembuktian kata setia itu? apa ini semua bukti nya?

Oke! Aku udah ngga mampu lagi buat mendam ini semua. Aku pun memutuskan untuk mengirimkan sebuah pesan blackberry messenger ke Rio.

Mario Stevano
Available

Alyssa Saufika
Rio! Aku harap kamu baca pesan ini! Tolong kasih konfirmasi soal gosip kamu sama Shilla!


--

5 menit berlalu, tak ada balasan juga darinya. Memang, chat ku itu belum di read. Tapi siapa tau? Dia meng-endchat-kan chat ku itu? aku harap tidak seperti itu.

Tak lama kemudian, lampu led handphone-ku berkedip. Saat aku lihat, bbm dari Rio! Aku tak sabar melihat balasannya.

Mario Stevano
Available – Please buat seseorang disana! Percaya!

Alyssa Saufika
Rio! Aku harap kamu baca pesan ini! Tolong kasih konfirmasi soal gosip kamu sama Shilla!
Mario Stevano
Fy, kamu percaya sama gosip itu? fy tolong percaya sama aku! Kamu sayang kan sama aku? Kamu pasti bisa juga kan percaya sama cinta aku ke kamu? please fy percaya! Aku setia sama kamu!

--

Aku terharu melihat balasan dari Rio. Bukannya terharu karena apa. Aku terharu karena lagi-lagi dia menyebutkan kata setia itu. memangnya apa sih arti setia menurut dia? Setia itu selingkuh? Setia itu merangkul cewe lain? Setia itu selalu berdua sama cewe lain? Itu yang namanya setia?

Mungkin jawabannnya......

IYA!

   ***

ku coba untuk bertahan

namun aku tak sanggup

sungguh tak mampu sayangku

   ***

“Aku sudah lelah dengan kata setia nya. Setiap kali aku menanyakan gosip antara dia dan Shilla, dia selalu menyebutkan ‘aku setia fy sama kamu..aku janji.’ Aku lelah. Jujur kalau boleh memilih, lebih baik aku tak pernah dipertemukan tuhan dengan yg namanya Rio itu. sudah berkali kali aku melihatnya di televisi. Dan berkali kali pula aku melihatnya dengan Shilla. Aku ingin sekali menunjuk wajah Rio sambil berucap “ini yang namanya setia?”. Aku sudah tak tahan lagi dengan semua ini. Tapi bagaimana lagi? Aku sayang dengannya, aku butuh dengannya, aku tak rela kehilangan dia. Oh tuhan! Pertemukan aku dengan orang yang pantas denganku!”

Aku menyudahi tulisanku yang kutulis di secarik kertas polos. Aku melipat kertas itu dengan rapi.  Ku tulis di depannya.

From: Alyssa Saufika Umari
To: People Who Find This Paper

Aku menaruh pulpen tinta hitamku di atas meja belajarku itu. aku berdiri sambil memegang secarik kertas itu. aku melangkahkan kakiku ke taman komplek. Tempat Rio menyatakan cintanya padaku.

--

Aku terduduk di bangku kenangan itu. aku menatap burung burung yang berterbangan dengan bebasnya di atas sana.

“kalo aku jadi burung itu, aku pasti bakal nyusul kamu Yo. Ke Australia.” Lirihku pelan sambil menatap burung burung itu.

Aku megikatkan kertas itu ke balon berwarna merah yang tadi ku beli, lalu menerbangkannya. aku tak tau kertas itu akan kemana, yang pasti, aku ingin kertas itu sampai ke Rio. Tapi tak akan mungkin, Australia itu jauh. Terlalu mengkhayal jika aku berharap kertas itu sampai ke Rio.

Aku kembali ke rumahku. Berusaha melupakan semua kenanganku dan Rio. Jujur, aku lelah dengan kata setia nya itu. semoga dengan kepergian balon dan kertas itu, bisa membuat perasaanku terhadap Rio juga pergi.

  ***

Terserah kali ini

Sungguh aku takkan peduli

Biarkan

Ku sendiri

Tanpa bayang bayangmu lagi..

    ***

Kali ini, aku mendengar kabar gembira yang mungkin sedikit mengecewakan. Rio pulang ke Indonesia. Kalian pasti sudah mengira, kalau aku senang mendengar kabar itu. hm, tidak semudah itu, kalian tau kenapa? Dia membawa Shilla. Alasannya biasa, Shilla ingin pulang juga ke Indonesia. Tapi kenapa harus bersama Rio, sih?

“Ify, kamu ngga jemput Rio di bandara?” aku sedikit berdetak mendengar ucapan mama.

“males ah ma.”

Mama mendekatiku “fy, kamu ngga inget perjuangan kamu nunggu Rio sampe 2tahun ini?”

Aku menunduk “tapi Rio...” aku memang sudah menceritakan tentang Rio dan Shilla ke mama. Dan mama menanggapi masalah itu dengan tenang.

“Ify, harusnya kamu tunjukin ke Rio. Kalo kamu emang bener bener sayang sama dia. Kamu rela usaha nunggu nunggu dia.”

“tapi Ify lelah ma, lelah sama kata kata setia nya itu.”

“fy, jangan egois sama perasaan kamu sendiri. oke kalo kamu emang udah lelah ngejalanin ini semua sama Rio. Tapi setidaknya, kamu tunjukin fy ke dia gimana kamu selama 2 tahun ini.”

Aku tersenyum ke mama. Mama emang malaikat.

--

Aku mencari sosok itu. sosok yang selama ini aku cari cari. Sosok yang selama ini aku rindukan. Sosok yang selama ini aku tunggu tunggu.

Aku berdiri di depan pintu kedatangan Internasional. Ramai, memang. Aku empit-empitan dengan para fans Rio itu. tak lama kemudian, aku melihat dia, dia! Dengan baju t-shirt santai nya yang berwarna hijau itu. hei aku ingat! Itu pemberian dariku.

Tapi ada pemandangan yang sangat ku benci, Shilla yang selama ini digosipkan menjadi kekasih Rio, berada tepat di sebelah Rio. Aku yang melihat itu Cuma bisa menahan. Tahan. Dan tahan.

Saat Rio keluar dari pintu gateway itu. banyak fans nya yang berteriak histeris “RIOOO..RIOOO..”

Rio hanya melemparkan sebuah senyum kepada para fans-fansnya tersebut. jujur aku sering menyebut semua ini tidak adil. Bagaimana bisa? Fans yang telah lelah menunggu nunggu nya berjam-jam, berteriak histeris, hanya dibalas oleh sebuah senyuman? Sungguh! Kenyataan antara artis dan para fans-nya di dunia ini begitu menyiksa.

Aku lalu keluar dari empitan fans-fans nya. aku langsung bersandar di dekat mobil jemputan Rio. Aku mencari-cari Rio “kemana Rio tadi, ya!”

Tiba-tiba ada seorang yang bisa dibilang bodyguard mendekatiku. Aku menatapnya penuh keheranan “Mbak, tolong jangan berdiri disini.”

Aku langsung mengernyitkan dahiku, “Pak! Kenapa sih ngelarang saya? Saya kekasih Rio! Mario!” tegasku, entah, apa orang ini percaya atau tidak kalau aku ini kekasih Rio.

Petugas itu terdiam. Lalu tersentak tertawa “hahaha..orang ini gila, apa kamu tidak lihat, itu Rio sedang bersama Nona Shilla.” Ucap orang tadi sambil menunjuk ke suatu arah, aku pun langsung mengarahkan pandanganku ke arah yang di tunjuk oleh petugas yang bagiku gila ini.

Aku berdecak kesal. Ampun! Pemandangan apa ini? Ya memang sih pemandangan ini sudah tidak asing lagi bagiku. “Rio!” ucapku geram sambil melihat ke arah Rio yang sedang....kalian tau sendiri lah.

Aku tak tau kenapa bisa, Rio berjalan ke arahku. Hm, mungkin bukan ke arahku, lebih tepatnya ke mobilnya. “Ify!” ucap Rio dengan nada kaget yang bagiku tidak dibuat buat.

Aku menatap sinis ke arahnya “Puas?”

Rio melepaskan gandengannya pada Shilla, ia memegang kedua pipiku “Fy..maafin aku.”

Aku langsung melepaskan sentuhannya. “Masih bisa minta maaf? Urusin aja Shilla lo itu!” ujarku dan langsung pergi meninggalkan Rio bersama rombongannya, menaiki accord hitamku dan langsung tancap gas. Hanya menyisakan asap knalpot.


--

aku menekan perlahan tuts grand piano ku. Lagu ini ku persembahkan hanya untukmu, Mario.


Jangan kau ganggu hidupku lagi

Sudah, jelas kini yang kau mau

Kau sakiti hati ini

Tuk kesekian kali

Memang ku cinta

Namun tak begini

Dimana arti sebuah kesetiaan

Bila hanya dalam kata kata

Kucoba untuk bertahan namun aku tak sanggup

Sungguh tak mampu sayangku.

--

Rio P.O.V

ah! Fikiranku kacau! Kenapa sih harus terucap kata putus dari mulutnya itu? jujur aku menyayanginya. Aku tau semua ini salahku, aku bodoh! Bodoh! Aku bodoh menyia nyiakanmu yang sudah rela rela menungguku hingga2 tahun. Tak terbayangkan perjuangannya.

Tuhan! Tolong aku! Aku ingin semua kembali layaknya seperti dulu. Aku ingin memiliki gadis itu lagi, gadis yang telah aku sakiti. Aku ingin menebus semua kesalahanku. Kesalahanku padanya yang tak akan terbayar oleh apapun. Tuhan! Tolong aku!


“aku harus menemuinya, sekarang!” aku pun langsung meraih kunci mobilku yang ada di atas meja belajar. Aku berniat akan menemuinya. Walaupun itu takkan membuahkan hasil.

--

Ify P.O.V

Terserah kali ini

Sungguh aku takkan peduli

Ku tak sanggup lagi

Jalani cinta denganmu..

Biarkan ku sendiri

Tanpa bayang-bayangmu lagi.

--

Rio P.O.V

Aku menyaksikan semua itu. aku tau lagu itu untukku. Aku pun ingin segera menebus semua kesalahanku.

Tok tok tok.

Aku berulang kali mengetuk pintu rumahnya. Tapi hasilnya, Nihil. Bersamaan pula musik indah yang tadi ku dengar berhenti. Aku terduduk di kursi teras rumahnya. Hujan rintik rintik mulai membasahi dunia ini, tapi lama lama hujan ini deras *gaje*. aku langsung berdiri dari tempat dudukku tadi. Aku langsung melihat ke jendela kamar Ify. Aku melihat ada sesosok bayangan disana, seorang wanita yang sedang duduk di sofanya. Aku berteriak “Ify! Please maafin aku!”

--

Ify P.O.V

Percuma, semua percuma.

Aku melihat Rio, tentu dari jendela ku yang tertutup oleh gorden putihku. Aku melihat samar samar dirinya. Airmataku menetes, tapi kupikir percuma ia berkorban seperti itu. kenapa baru sekarang? Kenapa setelah aku mengucapkan kata putus? Kenapa tidak dari dulu? Kenapa? Apa ia baru sadar sekarang pengorbananku selama ini?

Aku meraih handphone ku yang tergeletak di sebelahku. Aku mengirimkan sebuah sms untuknya.

To: Rio <3

Yo! Jangan gila! Aku ngga pernah paksa kamu buat ngelakuin segila ini!

Aku kembali  menaruh handphoneku ke sebelahku. Aku terus menatap handphone ku itu. berharap ada 1 pesan baru.

Aku curiga. Jangan jangan Rio pingsan? Aku pun langsung menoleh kembali ke arah jendelaku, dan ternyata dugaanku itu...benar.

--

Rio P.O.V

Aku perlahan membuka mataku. Aku melihat samar samar, ruangan ini penuh warna putih. Aku melihat ada seorang gadis di sebelahku.

Gadis itu hanya tersenyum. Ia tak mengucapkan sepatah katapun.

“Fy, aku dimana.”

“kamu bisa tau sendiri kan.”

Aku mendengus kesal. “Fy..please maafin aku.”

Wanita itu menunduk. Lalu melangkahkan kaki nya pergi..meninggalkanku.

“Fy! Jangan tinggalin aku.”

Wanita itu menoleh ke arahku “ku tak sanggup lagi, mulai kini semua terserah.” Wanita itu melantunkan sebuah potongan lagu. Aku terdiam mendengar suara indahnya itu.

“jaga Shilla, aku pergi dari hidup kamu. aku ngga akan ganggu kamu lagi, sekarang kamu bebas, kamu mau gandengan sama Shilla, mau rangkulan, mau pacaran, sekarang kamu bebas. Aku ngga akan ganggu hidup kamu lagi, dan kamu jangan pernah ganggu hidup aku lagi. Mulai sekarang kita urusin hidup masing-masing.” Ify memberhentikan ucapannya sejenak, aku tertegun mendengar kata-katanya. Aku ingin memeluknya, sebelum ia pergi meninggalkanku.

“Fy..aku sa..”

“jaga Shilla, jangan kamu buat Shilla kayak kamu ngebuat aku.” Gadis itu benar benar pergi. Pergi meninggalkanku. Aku yakin kata meninggalkan itu muncul karena ulahku, maafkan aku Alyssa Saufika Umari. Aku menyayangimu

  ***

Ku tak sanggup lagi

Mulai kini semua terserah

  ***

Hore! Selesai juga *gakngehtuhya* hmm jelek? Iya. gaje? SERATUS! Maaf deh ini dibuat karena inspirasi lewat-_- tau kan apa arti lewat? Iya ngga ikhlas! :p eh ngga kok! Aku tayang kalian {} (ini apaan sih?) hmm ngawur deh!  Makasih udah mau bacaa ;) like sama comment nya ditunggu juga :) *penyemangat eyaa*


-Polesan Selai Kacang Nurhasanah Yulianti-


Tidak ada komentar:

Posting Komentar