"), auto;} Polesan Selai Kacang: Akulah Dia *cerpen*
Selai Kacang tak akan pernah terasa nikmat sebelum kita menikmati Selai Kacang tersebut!

Minggu, 21 Agustus 2011

Akulah Dia *cerpen*

hooi cerpen lagi ;;) dibaca yoo :P


Akulah dia!
  ****

Pada suatu pagi, tepatnya di suatu rumah.

“oi kak Ify..banguuuuuuuun..jangan kayak kebo gitu deh.”kata Ozy teriak teriak di kamar Ify

“Ozy..Ozy..please jangan teriak teriak wahai adikku tersayang,” kata Ify yang sedang kebisingan sendiri.

“makanya kakakku cepetan bangun, Ozy udah siap nih mau berangkat sekolah”

“emang jam berapa sih dek?” kata Ify, matanya masih setengan terpejam

“jam setengah 7!!! BANGUN CEPETAAAN!” kata ozy kesal, Ify pun yang melihat kekesalan adiknya langsung bersiap siap.

@ ruang makan

Ozy benar benar bete dengan kakaknya.selalu bangun telat, dan selalu bawaannya santai

“kak Ify bisa cepet ga sih makannya? Makan tuh gausah pake baca majalah kenape?”kata Ozy bete

“hm liat deh Zy, ini Debo SuperIdola, incaran baru kakak, temen kuliahnya kak Zeva.” Jelas Ify sambil menunjukkan foto Debo di majalahnya.

“ah sabodo teuing! Mau debo kek, mau dobo kek, mau kebo kek, gapeduli gue, yang penting sekarang cepetan deh makannya!”

“iya bawel” kata Ify sembari menutup majalahnya dan memasukkan majalah tersebut ke dalam tasnya.

   ***

Sesampainya di sekolah, ia langsung menghampiri sahabtnya

“hola Riooo..”kata Ify menegur Rio, sahabatnya. Lalu Ify segera duduk di sebelah Rio

“hmm, kenapa?” jawab Rio cuek.

“manggil aja..eh Yo..liat deh, ini Debo SuperIdola, ganteng yah? Dia ini inceran baru gue, debo sih satu universitas sama kak Zeva.” Jelas Ify, mukanya tetap memandang majalahnya. Tanpa Ify sadari, muka Rio berubah,Rio sangat sakit hati, sebenarnya sudah lama Rio cinta dengan Ify, tapi sepertinya Ify hanya menganggap Rio sebagai seorang ‘sahabat’ kalaupun lebih, itu hanya seorang ‘sandaran’ hati Ify karena Ify seringkali disakiti oleh hampir 8 kekasihnya. Rio tak mau egois dengan perasaanya,menurutnya, asal Ify bahagia, ia juga akan bahagia. Telah beberapa cowok yang sudah menyakiti hati Ify, tapi Ify tak pernah jera atas perjuangannya untuk mencari cinta sejatinya. Ify selalu mencurahakn isi hatinya kepada Rio, yang membuat sakit, curhatan Ify itu selalu tentang cowok, sebenarnya begitu mendengarkan curhatan Ify, hati Rio terasa perih, tapi Rio selalu mencoba tegar dan tersenyum. Bahkan Rio selalu menyemangati Ify agar tetap kuat.

“heh Rio, lo kok diem aja! Kasih solusi dong?” ucap Ify dengan manja

“yaudah! Tembak aja langsung!” ucap Rio dengan bawaan emosinya.

“yee anjrit dah! Masa langsung ditembak! Biar romantis harus ada masa PDKT dulu iya ngga? Haha”

“hmm..penyakit, penyakit. Sampe kapan sih lo gini fy? Kalo diitung itung noh udah ada hampir 8 cowok yang udah nyakitin lo, lo belum jera jera juga, harusnya lo sadar dong fy, ada orang yang udah lama nunggu nunggu lo! Dia ngga bakal nyakitin lo! Tapi lo ga sadar sih fy.” Ceplos Rio, sebenarnya Rio tidak sadar dengan apa yang ia ucapkan.

“maksud lo Yo?” tanya Ify dengan nada serius,

“yee langsung serius gitu. Orang Cuma becanda doang ih -_-“ kata Rio membela dirinya

Ify Cuma nyengir, aslinya dia masih mikirin kata kata Rio tadi.

“telfon kak Zeva ah, biar bisa deket sama Debo.”

‘apa emang gue ngga ada artinya fy di hidup lo, lo ngga sadar sama apa yang gue ucapin tadi. Orang itu gue fy! Gue!’ batin Rio menangis.

“haloo kak Zeva-ku yang cantiik.” Ify on phone

“haha emang dari dulu kakak kamu ini cantik dek :p” Zevana on phone

“iyadehiyaaa asal kakak seneng aja, eh kak lagi ngapain?” ify on phone

“lagingerjain tugan nih dek sama Debo dan Rahmi.”

“hah? Ada Debo ya? Boleh ngomong ga kak sama Debo? Ya boleh dong kak ayook”

“aduuh maaf nih dek gabisa, ntar male aja ya ketemuan di Oresto”

“oh okede sip kakak”

Ify pun mengakhiri telfonnya. “yeah akhirnya ketemu kak Debo! Asyiiik” kata Ify dengan riangnya

“eh Yo my BFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF anterin gue yah nanti yaah.” Kata Ify

Rio hanya mengangguk pelan.

   ***

Sementara di tempat lain

“siapa Ze?” tanya Debo

“biasa temen gue si Ify. Kayanya dia ngincer lo tuh Deb, haha”

“ih apaan sih Ze, udah liat aja nanti, pasti dia nangis nangis ngejer gue! Haha.”

“woi kalian ngomongin apaan?” tanya Rahmi yang tiba tiba

“ngga! Orang alim ga boleh ta! Haha”

Rahmi Cuma manyun u,u

  ***

Saat perjalanan ke cafe, Rio kebanyakn diam, bahkan dia tidak mengeluarkan sepatah katapu. Ify ternyata sibuk bbm sama Debo, sang pujaan hatinya.

“uuh gasabar mau ketemu Debo..hihi.” kata Ify sambil memasukkan handphone nya kedalam tas putih nya. Rio tidak menanggapi, ia hanya konsen ke jalan.

@ cafe

“Yo, turun yuk!” ajak Ify

“iya..” hanya 3 patah kata yang keluar dari mulut Rio.

Mereka pun turun dan menuju meja Debo.

“kak Debo, udah lama nunggu yah?” tanya Ify sesopan mungkin.

“enggak kok fy,”

“oh iya kak Zeva mana?”

“pulang fy, katanya dia ada urusan.”

“ooh..” Ify hanya mengangguk tanda mengerti

“oh iya ini siapa fy?” tanya Debo sambil menunjuk Rio yang berada di samping Ify.

“oh iya kak, ini Rio, sahabat gue, eh Yo kenalin ini kak Debo, kak kenalin ini Rio.”

“Debo..”

“Rio..”

“Duduk yuk fy, Yo..” suruh Debo. Rio dan Ify pun duduk.

“eh kak, kakak temennya kak Zeva yah?” tanya Ify

“iyadong fy, masa lesbi nya kak Zeva..” canda Debo

“haha iya iya Ify suka ngaco deh hehe..” kata Ify sambil tertawa kecil

“fy kamu kelas berapa?” tanya Debo

“11 kak, 1 tahun lagi mau UN, do’ain Ify sama Rio lulus yah kak..” pinta Ify

“haha iya ga masalah itu! mudah lah! Haha..” kata Debo sambil emngacungkan jempolnya

Mereka berdua (baca: Debo dan Ify) sepertinya sedang asyik sekali ngobrol, bahkan Ify tidak sadar kalau ada Rio disitu. Rio merasa banget banget dikacangin. Sampai disuatu ketika.. Debo mengeluarkan kata kata yang mengagetkan.

“Ify lo cantik banget yah..”

Ify hanya tersipu malu, “kak Debo bisa aja deh..”

“enggak fy itu jujur...”Kata Debo sambil meraih tangan Ify dan meletakkanya di depan dadanya.

“dari hati gue..” lanjut Debo lagi.

Sungguh! Itu pemandangan yang sangat sangat membuat hati Rio hancur, rasanya ia ingin menangis sekarang ini, tapi tak mungkin, apalagi di hadapan Ify dan Debo. Rio yang tak tahan lagi dengan adegan Ify dan Debo langsung marah dan kesal.

“brak!” tiba tiba Rio langsung berdiri dari kursinya dan langsung meninggalkan Debo dan Ify.

“Yo!” panggil Ify pada Rio. Ify ingin mengejar Rio, tetapi dihalangi oleh Debo.

“udahlah fy, mungkin Rio lagi ada keperluan.”

“tapi kan harusnya dia bilang dulu ke Ify, atau ngga pamit gitu kak.”

“udahlah mungkin dia buru-buru.”

“iya juga ya kak, ah udah deh biar nanti besok Ify tanya sama dia.”

  ***

Di rumah Rio.

@ kamar Rio

Hati Rio sangat sangat hancur untuk ke-9 kalinya. Tapi baru kali ini dia sangat merasa Broken-Heart. Dan untuk melampiaskan semua itu Rio berfikir untuk mengupdate status facebook nya.

Mario Stevano
Ngeliat lo sama dia? Gue ngga sanggup!

“chat ajadeh ilfil gue!” stelah itu Rio langsung mencari teman untuk diajak Chat, akhirnya ia menemukan nama ‘Fauzy Adriansyah’ ya..itu Ozy, adik Ify, Rio pun mengaja Ozy untuk Chat.

Mario: hei adekku :p
Fauzy: kenapa kakakku yg jelek? :p
Mario: yee air susu dibalas air tubaa :(
Fauzy: hehe piss kakakku ganteng!!!!!
Mario: nah gitu dong, itu baru namanya Ozy ;)
Fauzy: it’s perfect!!!
Mario: haha iyaaa
Fauzy: hehe eh kak, status kakak kenapa tuh?
Mario: lagi disakitin orang, sakittttt banget :’(
Fauzy: siapa tuh kak? Kurang ajar banget dia! Ntar Ozy yang tonjok dia!

‘itu kakak kamu, Zy. Alyssa Saufika Umari!’ batin Rio

Mario: haha bukan siapa siapa :p
Fauzy Adriansyah is offline

“yaah Ozy offline -_-“

Tidak lama kemudian handphone Rio berbunyi, menandakan ada Telfon yang masuk. Rio sekilas melihat siapa yang menelfonnya ‘Ozy’

“halo..” Rio memulai percakapan

“ini kak Rio ya? Hehe Sorry kak tadi mendadak off..”

“haha iya gapapa Zy jangan aja mendadak dangdut, haha. Emang lo kenapa tadi Zy mendadak off gitu?”

“gini nih ya kak, tadi kan Ozy on nya di warnet, ternyata ga kerasa kalo Ozy itu udah on 3 jam lebih, si penjaga warnet noh nagih Ozy, katanya kalo udah on 3 jam, harus ditagih ke tempat (ini warnet aneh nih :p) eh ternyatee, pas Ozy mau ngambil dompet di tas, dompetnya gaada kak, malah yang Ozy bawa Cuma kartu pelajar doang, ya Ozy coba kan mau kasih kartu pelajar buat jaminan, eh dia gamau, huh, ya akhirnya Ozy diusir secara paksa. Huh...”

“haha kamu aneh aneh aja sih Zy, mana ada orang mau kartu pelajar buat jaminan, haha.”

“iya nih kak, eh kak kakak di rumah kan?”

“emang kenapa Zy?”

“emm aduuh malu nih, eh kak jemput Ozy dong. Gaada ongkos buat balik nih, tadi kesini nya lupa bawa motor -_-“

“hah? Lo masih di warnet Zy?”

“nggak sih, di cafe sebelahnya hehe..”

“lah? Katanya gapunya duit?”

“yaa maksudnya sih minta traktir kak Rio kalo kak Rio kesini ntar..hehe”

“iya deh iya, cafe apa dek?”

“Cafe Starbucks kak ._.v samping warnet perdamaian (?)”

“edeeeh gila nih anak yak, udah tau gapunya duit aja masih ke starbucks :p”

“hehe peace lah kak.”

“yaaa udah kakak kesana yaa.”

“sipp makasih sebelumnya yah kakaaak”

 Rio pun langsung menuju ke Starbucks untuk menjemput Ozy.

   ***

Sesampainya di Starbucks

“Ozy mana ya?” batin Rio bertanya tanya

“kak Rio..sini..” kata Ozy sambil melambaikan tangannya

“ohiya..” Rio pun segera ke meja Ozy

“duduk dulu kak, mau minum apa?” kata Ozy sok jadi pelayan

“yee gaya lo pelayan warteg, haha.”

“gek level! Kak pulang yuk, ngantuk nih!”

“iya..”

“ eh kak bayar ya heheh.” Kata Ozy sambil nyengir.

  ------------------

@ cafe tempat Ify-debo

“lah? Kita ngapain kesini kak?” tanya Ozy bertanya tanya (?)

“jemput kak Ify.” Jawab Rio santai

“lah? Jadi kak Ify pegi? Huu tau gitu lama aja deh gue di Starbucks wuu..”

“adeh udah ayok turun kita liat kak Ify nya.”

Saat mereka masuk ke dalam cafe, mereka segera menuju ke meja Ify dan Debo tadi, tapi sepertinya Ify-Debo sudah pulang.

“kak Ify nya udah pulang Zy.”

“yaudah deh pulang juga yuk kita..”

Rio dan Ozy lalu berjalan keluar cafe, waktu Rio dan Ozy lagi jalan keluar cafe, Ozy nubruk orang, Ozy pun langsung ngomel ngomel.

“eh gapunya mata apa??!!” kesal ozy

“yee udah nubruk gue, nyolot lagi lo, cabee!”

“huuh kok jadi nyalahin gue sih, dasar cewek bau ketek!”

“hrrrrr...bangkei ayam mendep lima taun lo!”

“ish ganyata!”

“nyata tau! Ih jijay deh aku!”

“dasar lo! Kak Rio bantuin gue!”

“iya iya..eh kalo ja...” kata Rio gantung ketika ngeliat siapa orang yang Ozy tubruk, karena daritadi, Rio sibuk dengan blackberry-nya.

“Acha! Lo udah pulang dari amrik?” lanjut Rio

“loh kak Rio! Iya kak baru kemaren sampenya, eh iya kak, kak Alvin kangen tuh sama kakak, dia di apartement.”

“oh gitu ya nanti besok kakak ke apartemen ya.” Kata Rio

“kacang..kacang..siapa mau kacang..segala kacang ada..kacang tanah..kacang pasir..kacang semen ada! Silahkan dibelii!” kata Ozy yang sedari tadi ngerasa dikacangin.

“ganggu ajalo..” kata Acha sedikit ngebentak

“eh diem lo cewek bau ketek! Ntar tuh mulut lo gue semen pake baja!” kata Ozy

“semen aja kalo bisa..dasar bangkei ayam!”

“bau ketek..”

“bangkei ayam..”

“udaah stoooooooooooop! Zy ayok pulang, cha titip salam buat kak Alvin yah..” pamit Rio dan langsung berlalu pergi.

   ***

 Setelah sampai di rumah Ozy

“kak..turun dulu yuk..” ajak Ozy

“gak usah Zy, ngerepotin entaar.” Alasan Rio, padahal sebenarnya ia tak ingin bertemu dengan Ify.

“ah turun kak ayolaah..please kita ps-an kak! Hayolah!” rengek Ozy sambil menarik narik tangan Rio.

“aduh gimana yah Zy, kakak ada urusan nih dek..” jawab Rio

“iya deh iya, tapi lain kali kalo Ozy ajak harus mau ya! Kalo ngga mau Ozy ngambek sama kakak.” Ucap Ozy sedikit manyun

“sip Zy, tenang aja deh..”

Rio langsung berlalu pergi. Ozy menatap ke arah mobil Rio. “gue berharap lo bisa jadi pendamping yang terbaik buat kak Ify, kak.” Batin Ozy

   ****

Sekitar jam 21.30, Acha baru pulang..

“darimana lo Cha jam segini baru pulang?” tanya Alvin penuh perhatian

“Dari Oresto kak, tadi Acha ketemu kak Rio..” kata Acha sambil duduk di sofa nya yang berwarna Golden

“hah? Serius Cha?” tanya Alvin kaget

“ya iylalah kak, ngapain coba Acha boong,” kata Acha

“iyadeh iyadeh, terus gimana keadaan dia sekarang?”

“yagitu deh kak, tetep kayak biasanya,” jawab Acha cuek sambil mengambil sebuah majalah dan iPod dia tas nya.

“oh dia gaada rencana mau kesini Cha?”

“besok.”

“oh gitu Cha..”

Acha tidak menanggapi, ia hanya sibuk dengan majalah dan iPodnya, tiba tiba Alvin merasa pusing, kepalanya seperti di lindas truk. Sampai sampai ia batuk darah. Alvin pun langsung berlari ke kamar mandi dan menuju wastafel yang di atas wastafel itu terdapat kaca.

“apa? Darah?” lirih Alvin pelan,

‘tuhan, kenapa penyakit ini datang lagi..apa salahku tuhan, aku pengen penyakit ini hilang, tuhan. Aku ingin hidup tentram dan nyaman tanpa oenyakit sialan ini. Tolong aku tuhan...’ batin Alvin, tanpa disadarinya, butir butir bening telah membasahi pipinya.

“enggak Vin lo ngga boleh nangis, lo pasti bisa..” kata Alvin menyemangati dirinya sendiri, tiba tiba ada suara Acha dari luar yg lagi ngetuk pintu kamar mandi.

“hello? Kak Alvin? Lo di dalem?”

“eh..em iya Cha,” kata Alvin

“yaudah deh kak, Acha tidur dulu ya. Itu tadi Acha beliin Viennetta. Ada di kulkas tuh, kalo mau ambil aja ya..” kata Acha nyerocos

“iya Achaaaa.....”

‘Acha..kakak sayang banget sama kamu...” batin Alvin

   ***

Di pagi hari yang saaaaaaaaaaaaaaangat cerah.

“tumben lo udah bangun?”  sindir Ozy pada Ify

“iya dong, kan mau ketemu Debo, hehe.” Kata Ify penuh semangat

“idiyh, siapa tuh Debo? Kecoa lo?” kata Ozy pura pura ngga tau

“ye! Aduh Ozy adikku yang paliiiing imut, tapi bawel. Please deh ah! Masa ga tau? Dia kan penyanyi!”

“ga tau tuh, ga terkenal..paling palyboy!” tegas Ozy

“iiih dia setia tau sama cewek..” bangga Ify

“buktinya? Ah udah deh! Males gue ngebahas dia! Kayak apa ajadeh! Cepetan makannya!” kata Ozy

“iya adekku sayang, tapi malang, haha..” ejek Ify

“damn!”

Tidak lama kemudian, ada klakson mobil berbunyi yang sepertinya bersumber dari luar rumah

“wah! Itu pasti Debo!” ucap Ify dan langsung keluar rumah

“eh? Gue gimana woi?” teriak Ozy sambil ngejer Ify

“yaudah ikut gue aja!”

Ozy hanya mengangguk

   @ parkiran sekolah Ozy

“nih dah nyampe Zy.” Kata Debo

“hmm..kak Ify ntar gue pulangnya gimana nih?” kata Ozy cuek

“yaudah Zy, ntar kak Debo jemput aja..” tawar Debo

“eh gue ngga nanya sama lo, kalopun lo mau jemput gue, gamau gue naik mobil lo lagi ini,mana bau pesing, berantakan, musiknya gede, kotor lagi..ih sama kaya lo..” kritik Ozy dengan nada suara yang kesal.

“Ozyyyy, jangan kurang ajar gitu dong..” ucap Ify mengingatkan

“ye biarin! Mulut mulut Ozy juga, kenapa kakak yg repot?” ucap Ozy sinis

“tapi kan Zy..” ucapan Ify dipotong Debo

“udahlah fy, biarin aja. Mungkin bawaan jatuh cinta, haha..” ucap Debo

‘idih cari perhatian...” batin Ozy

“yaudah yah Zy, ntar kak Debo yg jemput? Yah?” tawar Debo sekali lagi

“engga! Sekali gue bilang engga! Ya, engga!”tegas Ozy

“teruuus lo mau pulang gimana?” tanya Ify

“daripada pulang sama dia, mending gue pulang sama kak Rio deh.” Ucap Ozy sambil membuka pintu mobil.

“terserah lo deh Zy..heh bilang makasih dulu..” kata Ify

“OGAH!” kata Ozy sambil berlari memasuki sekolahnya

  @ kelas Ozy

Ketika sampai di kelas, Ozy langsung dikerubuti oleh cewek cewek di kelasnya..

“Ozy! Keke dimana!” tanya Olivia serius

“lah kok lo nanya sama gue?”

“lo nyulik keke kan?” Nova pun terlihat emosi

“eh..jangan sembarangan yah..”

“kita ngga sembarangan Zy, itu kenyataannya, jelas jelas kemaren itu Keke sama lo kan? Nah lo bawa kemana tuh anak orang? LO JUAL?”  ucap Gita marah

“gue emang bawa keke kemaren, tapi dia udah gue anter pulang! Kalian kenapa sih, kalian kok tiba tiba marah sama gue, gue ngga mungkin ya ngejual keke, otak kalian tuh udah pada setres!” kesal Ozy

“udahlah Zy gausah pura pura ngga tau, PENGECUT tau ngga! Ngaku aja apa susahnya sih?” Aren ikut ikutan marahin Ozy. Baru saja Ozy ingin membalas ucapan Arena, tapi sudah didahului oelh Deva . bahkan Deva benra benar memojokkan Ozy

“gue ga habis fikir ya Zy, bisa bisanya lo nyulik keke, KAYAKNYA LO UDAH BENER BENER GAADA OTAK! ITU ANAK ORANG WOI! MASA DEPANNYA MASIH INDAH! KENAPA LO CULIK SEMBARANGAN SIH! APA KURANGNYA HIDUP LO HAH?” marah Deva habis-habisan

Ozy langsung berdiri dari tempat duduknya. “HEH SADAR DONG! GUE ATAU KALIAN YA NGGA ADA OTAK!  HA?” teriak Ozy sambil menuju pintu kelasnya. Sepertinya fikirannya sudah kacau.

Semua terdiam, saat Ozy membuka pintu kelasnya....

“surprise, happy birthday Ozy..” teriak semua teman temannya. Ozy jadi bengong sendiri.

“maaf ya yang tadi udah Ozy marah-marahin, abis kalian sih..” maaf Ozy

“gapapa lah Zy, kan kita duluan yg mulai..” kata Keke yg tiba tiba datang.

“Kekeeee awas lo! Gara gara lo nih yg jadi subjek penculikan! Gue jadi dikira nyulik lo! Beuh jauh banget nih otak orang orang..” kata Ozy sambil ngacak ngacak rambut keke.

“makasih ya semua. Udah ngingetin ultahnya Ozy, Ozy aja lupa kalo hari ini gue brojol! Haha..”teriak Ozy ke semua teman temannya.

“sip lah Ozy, traktir yaah.”

“duit gue tumpes mau nraktir lo sekelas, haha..”

“minta sama bokap lo Zy, kan lagi cair gajinya, haha.”

“DEEVAAAA DEPOOONG setan baliii! Awas ya looo!!!” kata Ozy sambil mengejar Deva.

“haha makanye nginget nginget dong kalo ultah! Wakak.” Teriak Deva.

Tanpa Ozy sadari, ada gadis yang daritadi memperhatikannya. ‘Lo emang yang baik buat gue, Zy. Gue bakalan terus sayang sama lo.’ Batin gadis itu.

   ***

Di sekolah Ify.

“nih Zy udah nyampe..”kata Debo

“iya..makasih ya kakak Debo. Hehe.”

“haha dasar kamu fy..” ucap Debo sambil memegang puncak kepala Ify.

“hehe..kak, Ify sekolah ya..” kata Ify dan turun dari mobil.

“iya fy..”

“makasih ya kak Debo, kak, Ify sekolah ya, bye..”

Saat Ify baru berjalan sekitar 2 langkah, tiba tiba Debo memanggilnya. Otomatis, Ify berhenti dan berbalik menuju arah Debo

“kenapa kak?” tanya Ify

Tak ada angin, tak ada hujan, tapi ada udara *apaan sih* Debo refleks meluk Ify. Padahal Debo tau Rio ada disana. Rio yang sedang duduk di depan sekolahnya. Mungkin tanpa tersengaja, Rio melihat adegan itu.

“gue sayang sama lo..fy,”bisik Debo. Ify terdiam, dia tak menyangka  Debo akan mengucapkan kata kata seperti itu.

“brak!” tiba tiba ada bunyi sesuatu, seperti bunyi kaca yang pecah.ify pun melepaskan pelukannya pada Debo. Iangsung melihat apa yg terjadi,  yang dilihat Ify adalah Rio yang membantingkan sebuah foto, setelah membantingkan bingkai foto itu, Rio sekejap langsung memasuki sekolahnya.

“Yoo...Yoooo..” panggil Ify ke Rio, tapi sepertinya sudah percuma, karena Rio sudah tidak bisa menahan kesabarannya.

“fy..” tegur Debo pelan.

“Rio! Eh maksud Ify, kak Debo, kenapa kak?” tanya Ify. Entah mengapa ia bisa menyebut nama Rio.

“kakak pulang dulu, ya fy.” Kata Debo seraya membuka pintu mobilnya.

“iya kak, Ify sekolah dulu ya..” pamit Ify dan langsung memasuki sekolah nya.

Debo tersenyum kemenangan ‘gue akan rebut Ify dari lo, Yo.’ Batin Debo

  ***

Saat Ify akan memasuki pintu sekolahnya, ia menemukan sebuah foto, yah.. Ify yakin itu adalah foto yang dibantingkan Rio tadi..Ify pun melihat foto itu, di foto itu tampak terlihat 3 orang yang sedang bermain bersama, 2 cowok 1 cewek, tak lain itu adalah Rio, Ozy, dan Ify yang sedang bermain bersama di sebuah taman..mereka terlihat sangat ceria. Ify terduduk di bangku depan sekolahnya..ia menatap foto itu, tanpa ia sadari, air matanya jatuh.

‘Ify lo jahat! Rio rela-relain nunggu lo supaya lo bisa ngeliat foto inu, tapi apa? Lo malah pelukan sama cowo lain, dia kecea fy, kecewa!’ batin Ify.

Setelah itu, Ify langsung menyimpan foto itu di tas nya, Ify lalu memasuki sekolahnya dan berniat untuk menghampiri Rio.

“Rio..” tegur Ify sambil memegang tangan Rio.

Rio hanya menoleh sebentar, dan kembali membaca komik One Piece-nya.

Ify menarik nafas “Yo..jawab dong!” kata Ify

“hmm..” kata Rio cuek

“lo marah sama gue Yo?” tanya Ify to the point

‘iya fy! Gue marah banget sama lo!’ ucap Rio dalam hati, tapi kata kata itu tak mungkin diucapkan Rio, apalagi di depan Ify.

“ga..” ucap Rio sangat cuek

“boong!”

“engga..”

“ih Rio gue seriuuuus.”

Rio hanya diam. ‘ehm! Saatnya meluncurkan rencana kedua.’ Batin Ify

“oh iya! gue tau! Lo cemburu yee gue pelukan sama Debo tadi? Ecieee terus semalem pas Debo bilang gue cantik? Lo cemburu kan? Fyuh! Akhirnya Secret Admirer gue nambah! Haha..ayodong Yo ngaku lo cemburu kan? Kalo ngga cemburu ngapain lo gaada angin gaada hujan marah marah sama gue? Ecieee ngaku deh!” jahil Ify dengan senyuman gaje

Terang saja, sontak muka Rio memerah, sungguh ia malu “ih apaan sih gr aja..” kata Rio ngeles

“hahaha muka lo lucu deh Yooo merah gitu, nambah ajeeb! Haha..” kata Ify gemes sambil mencubit pipi Rio.

“sakit Ify!” keluh Rio sambil melepas cubitan Ify

“hehe..baikan ya? Kalo ngga mau pipi lo gue cubit lagi nih! Sampe pipi lo lepas juga ga bakal gue lepas! Baikan ya Yo? Ayodong yaa?” kata Ify sambil tersenyum dan mengacungkan kelingkingnya

Rio tersenyum dan membalas kelingking Ify tanda persetujuan. “Kita sahabat? Gaul! Kita musuhan? Katro! Haha..” ucap Rio dan Ify berbarengan.

     ***

Makin hari, Debo dan Ify semakin dekat, Rio yang melihat kedekatan itu pun terlihat sedih, dan lagi lagi Rio terus berusaha untuk menutupi rasa sakit itu.

Di suatu hari..

Ify lagi online di kamarnya, tiba-tiba hapenya bunyi..

‘kak Debo nelfon?’ batin Ify setelah melihat bahwa yang menelfon dirinya adalah Debo. Ify pun mengangkat telfonnya.

“halo..” Ify memulai percakapan

“iya fy, ini kak Debo..”

“iya kak kenapa?”

“kita bisa ketemuan ngga fy?”

“kapan kak?”

“jam 8 malem fy, di Oresto. Bisa ngga?”

“iya bisa kak, Ify lagi nganggur soalnya..”

“oke nanti kakak jemput ya,fy.”

“iya sip kak, bye..”

“bye..”

‘hmm kira kira kak Debo mau ngapain, ya?’ kata Ify ke dirinya sendiri. ‘ah tauah bodo! Mending online deh!’ kata Ify dalam hti.

Sementara itu..

Rio lagi males malesan dikamarnya. Dia teringat sesuatu..

“astaga! Gue hampir lupa! Kan gue mau ke apartement Alvin! Huh hampir deh lupa!” kata Rio sambil nepuk jidatnya. Rio pun langsung menuju ke apartement Alvin.

@ apartement Alvin

Tingong! *bunyi bel :p*

Ckklek!

“eh kak Rio, masuk kak..” kata Acha.

“iya dek,”

“tunggu bentar ya kak, kak Alvin tadi di kamarnya, kayanya lagi tidur, Acha bangunin yaa..” Rio tersenyum.

Tiba-tiba Acha berteriak..

“Ah! Kak Alvin...” teriak Acha. Rio yang kaget mendengar teriakan Acha, langusng menuju ke kamar Alvin.

“Acha! Alvin kenapa?” tanya Rio cemas.

“kak, kak Alvin pingsan!”kata Acha sambil menangis,

“Alvin...kenapa sih Lo..Cha, ayo bawa ke rumah sakit..gue bawa mobil tuh..”

Acha mengangguk.

  ****

Acha begitu gelisah dengan keadaan Alvin, berulang kali Acha menghubungi mamanya, tapi percuma, selalu di-reject, mungkin mamanya sedang ada meeting penting. Kembali lagi ke cerita, Rio pun begitu, tapi Rio tetap berusaha tenang. Dia terus berdoa agar tidak akan terjadi apa apa dengan Alvin. Tak lama kemudian, dokter keluar dari ruangan UGD tersebut, Rio dan Acha langsung mendekati Dokter dan menanyai keadaan Alvin.

“Dok, gimana keadaan kakak saya?” tanya Acha cemas

“kalian berdua bisa ke ruangan saya?” suruh dokter.

“bisa dok, ayo Cha..”

@ ruangan dokter.

“gimana keadaan Alvin dok?”  tanya Rio

“apa sebelumnya Alvin sudah pernah Kemoterapi?” tanya dokter.

“kemo? Buat apa dok? Setau saya, kak Alvin gapunya penyakit apa apa..”  tanya Acha heran

“dia ga pernah kemo? Dia kan mengidap penyakit leukimia!” ucap Dokter yang membuat Rio dan Acha shock.

“apa? Leu..leu..ki..mia?” shock Acha. Air mata nya sudah mambasahi pipinya.

“iya...penyakitnya telah stadium akhir, jika tidak dikemo, bisa bisa berakibat fatal!” terang dokter.

“Alvin ngga pernah ngasih tau kita, dok,”

“yah sekarang kan kalian sudah tau, bagaimana jika nanti Alvin sudah sadar, kalian sarankan dia untuk kemo?” tawar Dokter

Rio dan Acha mengangguk.


***

Saat memasuki  ruangan Alvin, Rio dan Acha kaget bukan main *lebaydeh* Alvin tergeletak tak berdaya, masih dengan peralatan dokternya.

SECRET! BAGIAN A SELESAI :D



Tidak ada komentar:

Posting Komentar